Dana Pilkada Lambat Cair, Honor 426 Panitia Ad Hoc Konsel Terancam

Musdar, telisik indonesia

Sabtu, 11 Juli 2020

0 dilihat

Dana Pilkada. Foto: Repro Intim News

KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 426 panitia ad hoc Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) akan mengawasi proses pemuktahiran daftar pemilih Pilkada 2020 tanggal 15 Juli mendatang.

Dalam prosesnya nanti, panitia ad hoc yang terdiri dari Panwascam 75 orang, panwas kelurahan/desa 351 orang diperkirakan akan mengalami kesulitan dalam bekerja.

Kesulitan yang mungkin terjadi karena realisasi pencairan Naskah Perjanjian Hibah Daearah (NPHD) dari Pemkab Konsel ke rekening Bawaslu Konsel lambat dicairkan. Hingga saat ini NPHD yang ditranfer baru 19,17 persen.

"Sulit artinya, tidak akan berjalan baik karena tidak adanya biaya operasional untuk melakukan pengawasan," terang Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu, Sabtu (11/7/2020).

Tidak hanya itu, karena lambatnya realisasi NPHD pembayaran honor 426 pania ad hoc terancam mengalami keterlambatan.

"Karena NPHD terlambat dicairkan  menyebabkan gaji panitia ad hoc di Bawaslu terlambat dibayarkan," tambahnya.

Baca juga: Lukman Abunawas Siap Menangkan Rusmin Abdul Gani-Senawan Silondae

Berdasarkan keputusan Kementrian Keuangan (Kemenkeu), besaran honor Panwascam disesuaikan dengan jabatannya. Ketua Panwascam akan mendapatkan Rp 2,2 juta per bulan dan anggota mendapat Rp 1,9 juta. 

Sedangkan pengawas desa/desa mendapat honor sebesar Rp 1,5 juta per bulannya.

Hamiruddin berharap, Pemkab Konsel segera menuntaskan pencairan NPHD sesuai yang Bupati Konsel Surunuddin Dangga sampaikan di hadapan Mendagri Muhammad Tito Karnavian, saat berkunjung di Kota Kendari 9 Juli 2020.

Harapan itu disampaikan agar tahapan Pilkada di Konsel dapat terlaksana dengan baik.

"Setelah ditegur Mendagri, di forum rapat kemarin (9/7/2020) Bupat Konsel menyampaikan minggu depan sudah akan mentransfer dana NPHD untuk Bawaslu Konsel," jelasnya.

"Itu yang kita pegang dan percaya bahwa minggu depan Pemda sudah akan mentransfer dana tersebut," tutupnya.

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali