Derita Perantau di Bulan Ramadan

Hamka Dwi Sultra, telisik indonesia
Jumat, 24 April 2020
0 dilihat
Derita Perantau di Bulan Ramadan
Dilema antara mudik atau bertahan di perantauan, kini dirasakan warga perantauan. Foto: Repro google.com

" Saya cukup bertahan dengan tabungan kemarin. Hanya cukup untuk beberapa hari ke depan saja. Selanjutnya saya tidak tahu. "

KONSEL, TELISIK.ID - Momen Ramadan selalu menyimpan banyak kisah. Tak terkecuali mereka yang tinggal di perantauan. Di tengah mewabahnya COVID-19, larangan mudik adalah situasi yang sulit buat mereka.

Warga asal Muna Barat yang saat ini masih bertahan di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Umar, kini tidak ada pemasukan sama sekali setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia, terkhusus di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam kondisi seperti itu ia hanya bisa bertahan dengan tabungan yang ia miliki, setelah itu cuma bisa pasrah dan berdoa.

"Saya cukup bertahan dengan tabungan kemarin. Hanya cukup untuk beberapa hari ke depan saja. Selanjutnya saya tidak tahu," curhat Umar, Kamis (23/4/2020)

Sementara itu, menjelang Ramadan pemerintah telah menerbitkan edaran tentang larangan mudik bagi masyarakat, sebagai upaya mencegah rantai penularan COVID-19.

Baca juga: Cara Bertahan Puasa di Hari Pertama

"Pemerintah juga telah menerapkan larangan mudik bagi seluruh masyarakat, jika tetap melanggarnya bisa dikenakan denda hingga Rp 100 juta," keluh Umar.

Umar berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka yang terpaksa tidak mudik seperti dirinya. Yang tidak punya pekerjaan atau penghasilan tetap di tempat perantauan.

"Saya berharap pemerintah memberikan solusi dari larangan mudik tersebut, setidaknya pemerintah menyalurkan bantuan kepada kami, minimal kami bisa bertahan di bulan Ramadan," ujarnya sedih.

Ia juga menambahkan, memasuki bulan Ramadan, sahur pertama adalah momen yang dinantikan. Seharusnya ia bisa sahur bersama keluarga di kampung halaman.

"Untuk sahur saja hanya seadanya. Seharusnya momen sahur pertama bisa bersama keluarga, tapi tidak diperbolehkan mudik. Sementara untuk bertahan di kos pun tabungan juga sudah menipis," tambah Umar.

Reporter: Hamka Dwi Sultra

Editor: Rani

Baca Juga