Dikenalkan, Pembelajaran Daring Berbasis Aplikasi Android Libatkan Orangtua Murid
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Selasa, 14 Juli 2020
0 dilihat
Pemkot Yogyakarta memberikan penyediaan fasilitas belajar daring dengan metode segitiga: guru, siswa dan orangtua murid. Foto: Ist.
" Ketika nanti sudah berhasil, maka akan diterapkan di sekolah lain. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Memasuki tahun ajaran baru 2020-2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan penyediaan fasilitas belajar daring dengan metode segitiga: guru, siswa dan orangtua murid.
Platform pembelajaran daring berbasis aplikasi android ini bernama unison.id parent yang dibuat PT Karya Generasi Bintang.
Hal ini akan menjadi segitiga yang tidak akan pernah terlepas di masa pandemi COVID-19. "Sekarang banyak anak belajar di rumah, maka harus ada segitiga yang harus dibangun," jelas Drs H Haryadi Suyuti, Wali Kota Yogyakarta.
Dijelaskan Haryadi, metode tersebut memberikan kesempatan sesama anak didik meski berbeda sekolah. "Termasuk guru dengan guru dan antar wali murid bisa saling sharing," ungkapnya.
Unison hanya menyediakan platform saja. Untuk akun dan password sudah disediakan oleh masing-masing sekolah.
Sementara, konten bisa dari masing masing sekolah. Artinya, setiap sekolah kontennya bisa berbeda, karena setiap guru dan sekolah berbeda sehingga metode beda meski silabus sama.
Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Dikbud Konawe: Tetap Belajar di Rumah
"Dengan aplikasi itu diharapkan guru bisa lebih familiar," kata Haryadi, yang menambahkan, akan terus mengkaji sistem pembelajaran supaya guru bisa melakukan interaksi secara lancar dengan peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Asrori, menjelaskan, penerapan aplikasi tersebut masih dalam proses ujicoba di SMPN 4 Yogyakarta sebagai pilot project.
Nantinya akan terus dilakukan evaluasi. "Ketika nanti sudah berhasil, maka akan diterapkan di sekolah lain," kata Budi Asrori.
Unison difokuskan untuk diterapkan di sekolah berstatus negeri terlebih dulu.
Sementara itu Direktur Utama PT Karya Generasi Bintang, Rudy Djonni menjelaskan, setelah uji coba di SMPN 4 Yogyakarta selesai maka dalam kurun waktu sekitar dua minggu akan mulai diterapkan di sekolah lain.
Ada sejumlah fitur yang disediakan mulai dari agenda, assesment untuk memberikan tugas dan ujian kepada siswa. Selain itu juga ada fitur khusus untuk memberikan pendekatan psikologis anak.
Dari sisi materi mereka bisa mengakses fitur pembelajaran secara online. Atau, nantinya bisa mencari guru pendamping secara online.
Dengan aplikasi itu, orang tua juga bisa mengontrol perkembangan anak secara berkala. Pada fitur agenda misalnya, setiap guru akan upload agar orang tua tahu besok ada tugas dan mata pelajaran apa saja. Sehingga orang tua bisa terus memonitoring apa yang anak pelajari di sekolah tiap hari.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali