Dimutasi, Guru di Muna Minta Suaka di Dewan

Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 20 Maret 2021
0 dilihat
Dimutasi, Guru di Muna Minta Suaka di Dewan
Ilustrasi guru yang dimutasi. Foto: Ist.

" Mutasi itu bisa dilakukan atas kemauan sendiri dan perintah pimpinan. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Apalagi mereka sebagai ASN sudah disumpah dan bertanda tangan siap ditempatkan di mana saja. "

MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna baru saja melakukan mutasi terhadap guru-guru di tingkat SD dan SMP.

Dari mutasi tersebut, tercatat sekira 200 tenaga pengajar yang dipindah tugaskan.

Guru-guru yang dimutasi itu pun keberatan dengan kebijakan Pemkab tersebut. Mereka akhirnya memutuskan untuk meminta suaka di DPRD Muna.  

Anggota Komisi III DPRD Muna Awal Jaya Bolombo, mengaku pihaknya telah menerima aduan para guru yang tergabung dalam Forum Solidaritas Guru (FSG).

Langkah yang akan dilakukan dewan adalah akan mengundang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bersama Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk rapat dengar pendapat (RDP).

"Hari Selasa (23/3/2021), Kami akan audiens bersama FSG. Nanti, hari Rabu baru RDP bersama Dikbud dan BKPSDM," kata Sekretaris Demokrat Muna itu, Sabtu (20/3/2021).

Sementara itu, Kepala BKPSDM Muna, Sukarman Loke tidak mempersoalkan adanya aduan yang dilakukan guru di dewan. Malahan, ia sangat bersyukur. Pasalnya, dalam mutasi itu, tidak ada aturan yang dilanggar.

"Silakan saja adukan. Nanti di RDP saya jelaskan semua," ungkapnya.  

Baca Juga: Dua Ormas Kepemudaan di Sumut Bentrok, Satu Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Mantan Asisten II itu tegas menyampaikan bahwa mutasi terhadap ratusan guru itu tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada 9 Desember 2020 lalu. Itu murni sebagai bentuk, penyegaran dan pemerataan guru. Mengingat guru-guru yang dipindahkan, masih dalam wilayah Kabupaten Muna.  

"Mutasi itu bisa dilakukan atas kemauan sendiri dan perintah pimpinan. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Apalagi mereka sebagai ASN sudah disumpah dan bertanda tangan siap ditempatkan di mana saja," terangnya.

Aduan guru di dewan tidak akan menyurutkan pihaknya untuk tetap melakukan mutasi. Pekan depan, pihaknya akan kembali melakukan mutasi terhadap guru dan tenaga kesehatan.

"Mutasi itu bukan hukuman, tapi sebagai penyegaran," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga