Strategi Pelaku Usaha Kuliner di Wakatobi dalam Memikat Konsumen

Wiwik Prihastiwi, telisik indonesia
Rabu, 19 Juli 2023
0 dilihat
Strategi Pelaku Usaha Kuliner di Wakatobi dalam Memikat Konsumen
Layanan pengantaran gratis ongkir diimplementasikan pelaku usaha kuliner di Wakatobi untuk meningkatkan minat beli customer. Foto: shutterstock.com

" Bisnis kuliner yang terus berkembang, berbagai strategi dilakukan dalam meningkatkan minat beli konsumen. Salah satunya dengan menyediakan layanan pengiriman atau delivery service dengan gratis ongkos kirim atau free ongkir "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Bisnis kuliner yang terus berkembang, berbagai strategi dilakukan dalam meningkatkan minat beli konsumen. Salah satunya dengan menyediakan layanan pengiriman atau delivery service dengan gratis ongkos kirim atau free ongkir.

Tidak dapat dipungkiri, penawaran gratis ongkir akan membuat hasrat konsumen untuk berbelanja menjadi meningkat. Selain dinilai murah juga sangat praktis bagi pembeli.

Sebagai penikmat kuliner yang membutuhkan kemudahan dalam segala hal. Efa mengungkapkan, ia lebih memilih delivery service karena hal itu tidak merepotkan baginya. Terlebih ongkos pengiriman yang menurutnya tidak mahal.

"Iya kan ada free ongkir. Biasanya kan ada batas minimal pemesanan, tinggal menyesuaikan untuk bisa mendapatkan gratis ongkir," ucapnya.

Baca Juga: Rumah Ketua DPC PPP Wakatobi Diserang Bom Molotov, Diduga Sakit Hati

Saat berdagang di marketplace, mungkin promo gratis ongkir tidak dibebankan ke penjual karena sudah ditanggung oleh pihak marketplace. Namun, bagaimana dengan yang berdagang di e-commerce maupun di media sosial.

Sebagai pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan dagangannya, Lisna menuturkan, salah satu upaya dilakukan untuk memudahkan dan menyenangkan customer yaitu dengan menyediakan layanan pengantaran gratis ongkir.

Tentunya mempunyai syarat dan ketentuan yang berlaku. Seperti, ada batasan minimal pemesanan di setiap wilayah di pulau Wangi-Wangi untuk bisa mendapatkan gratis ongkir.

Sama halnya dengan salah seorang pemilik kedai kuliner di Wangi-Wangi, Sarni. Ia mengungkapkan, sejak pertama kali mendirikan kedai kuliner yang ia bangun. Layanan pengantaran gratis ongkir menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan minat beli customer.

Adapun syarat dan ketentuan tidak berbeda jauh dengan bisnis kuliner milik Lisna yakni terdapat batas minimal pemesanan untuk bisa diantarkan dan bebas ongkir.

Di kedai kuliner milik Sarni, batas minimal pemesanan berbeda di setiap wilayah. Seperti diarea Mandati I batas minimal pemesanan Rp 15.000, Mandati III batas pemesanan Rp 25.000 dan jika diaerah seperti Wandoka batas minimal pemesanan yaitu Rp 50.000.

Baca Juga: Petasan Meledak dalam Ruangan Akad Nikah di Wakatobi, Pengantin: Pernikahanku Seperti di Palestina

Lanjut Sarni, berbicara mengenai keuntungan tentu ada, karena hal itu sudah dikalkulasi. Hanya saja menurutnya, keuntungan yang ia peroleh lebih banyak saat customer membeli langsung di tempat. Karena Biaya makanan yang diantar sama dengan biaya makanan saat dibeli di tempat.

Sistem free ongkir pada prinsipnya adalah untuk menekan biaya dengan mengurangi margin keuntungan, dengan harapan mendapatkan jumlah pesanan yang besar untuk menutupi margin keuntungan yang kecil tersebut.

Alasan lain bisnis kuliner yang menawarkan promo pengiriman gratis ongkir, karena melihat kecenderungan pembeli yang lebih memilih berbelanja dari rumah dibandingkan dengan datang langsung ke tempat.

"Banyak pembeli yang menggunakan layanan delivery ketika jam makan siang," ucap Sarni. (A)

Penulis: Wiwik Prihastiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga