Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara Hadirkan Praktisi Wisata Internasional

Musyrifa Sya’adah, telisik indonesia
Minggu, 27 November 2022
0 dilihat
Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara Hadirkan Praktisi Wisata Internasional
Mr. Thomas mempresentasikan cara mengelola pariwisata berkelanjutan kepada peserta bimtek. Foto: Musyrifa Sya’adah/Telisik

" Bimtek ini menghadirkan narasumber yang berasal dari Universitas Halu Oleo, University of Rhode Island, dan praktisi pariwisata nasional dan internasional "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu tantangan pariwisata hari ini adalah  penatakelolaan destinasi yang adaptif dan berdaya tahan tinggi (resilien) terhadap perubahan. Hal ini sangat penting utamanya bagi daerah yang hanya menyandarkan pendapatan asli daerahnya pada satu sektor saja.

Dalam pemaparan materi dan diskusi intens pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan yang berlangsung tanggal 24-27 November 2022, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Sulawesi Tenggara, Belli Harli Tombili mengungkapkan, bimtek ini menyasar perencana dan pengambil keputusan dari Dinas Pariwisata serta dinas teknis dan lembaga terkait di provinsi dan 17 kabupaten/kota se- Sulawesi Tenggara, di antaranya Bappeda, Dinas Kehutanan, Dinas Kelautan Perikanan, ESDM, BKSDA, dan lainnya.

Para peserta diharapkan dapat menguatkan proses perencanaan dan   pengelolaan, serta implementasi kegiatan untuk mengenalkan destinasi wisata di daerah mereka masing-masing.  Sejak awal tahun ini, Pemerintah Sulawesi Tenggara mengenalkan 7 destinasi wisata sebagai pendukung Kepulauan Wakatobi yang telah menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas Indonesia.

Bimtek ini menghadirkan narasumber yang berasal dari Universitas Halu Oleo, University of Rhode Island, dan praktisi pariwisata nasional dan internasional. Di antaranya, anggota Jaringan Kapal Pariwisata, konsultan, praktisi pariwisata,  serta Ketua Tim Perencanaan Pariwisata Nasional.

Menurut Wa Iba, S.Pi., M.App.Sc., Ph.D sebagai ketua tim penyusunan Modul Tata Kelola Destinasi dan Pembangunan Berkelanjutan, materi bimtek berisi antara lain strategi dan upaya tata kelola dengan membuat perencanaan yang lebih komprehensif dan SMART ( strategic, measurable, achievable, realistic and time-bound), pengelolaan dokumen perencanaan, teknik pemasaran destinasi wisata, serta program dan kegiatan wisata yang memperhatikan kelestarian ekosistem, serta pengembangan industri lain yang kompatibel seperti perikanan, akuakultur dan pertanian.

Baca Juga: Ratusan Calon Jamaah Umrah Kembali Batal Berangkat

Baca Juga: Kendari Surabi Biba Tempat Nongkrong Klasik, Recommended untuk Anak Milenial

Wa Iba menambahkan, pengembangan pariwisata di Sulawesi Tenggara memiliki manfaat sosial ekonomi jangka panjang, tetapi dalam prosesnya ternyata masih menemui tantangan dari sektor lain, termasuk pertambangan. Selain itu sarana transportasi yang belum memadai, rute yang panjang serta ketidakpastian jadwal penerbangan, masih menjadi tantangan utama hingga hari ini.

“Untuk pariwisata jelas akan lebih banyak manfaat sosial ekonomi dalam jangka panjang. Sedangkan kegiatan lain seperti tambang, hanya mendapatkan manfaat jangka pendek walaupun secara ekonomi hasil tambang terlihat lebih besar,” kata Wa Iba.

Untuk itu, lanjutnya, kemitraan dan kolaborasi multi pihak merupakan salah satu kata kunci yang tidak boleh dilupakan dalam perencanaan dan pengelolaan sebuah destinasi. Pelibatan semua pemangku kepentingan sejak inisiasi, perencanaan hingga pemasaran dan penerimaan wisatawan di sebuah destinasi harus melibatkan banyak pihak, agar pengalaman kunjungan mereka akan berkesan dan menjadi salah satu daya tarik yang akan melekat selamanya – bahwa destinasi wisata Sulawesi Tenggara sesuai ekspektasi. (B)

Penulis: Musyrifa Sya'adah

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga