Dua Tahun Terakhir PAD Kota Baubau Turun hingga Rp 21 Miliar
Kardin, telisik indonesia
Selasa, 14 September 2021
0 dilihat
Patung kepala naga, ikon Kota Baubau yang terletak di area Pantai Kamali. Foto: Repro Beritagar.id
" Monianse menyadari, salah satu penyebab menurunnya PAD hingga mencapai kurang lebih Rp 21 miliar adalah karena kondisi pandemi COVID-19 selam dua tahun terakhir ini "
BAUBAU, TELISIK.ID - Wakil Wali Kota (Wawali) Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan signifikan.
Tak tanggung-tanggung penurunan PAD itu mencapai Rp 21 miliar sejak dua tahun terakhir.
Olehnya itu, Monianse menekankan pentingnya mencari sumber pendapatan baru untuk menopang keuangan daerah.
Hal tersebut diungkapkannya beberapa waktu lalu usai mengikuti rapat paripurna, dengan agenda Penandatanganan Nota Kesepakatan antara pemerintah daerah dan DPRD Kota Baubau terhadap KUA PPAS perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 di Ruang Auditorium Kantor DPRD Kota Baubau.
"Satu hal yang menjadi catatan penting dari apa yang telah disampaikan oleh juru bicara Badan Anggaran DPRD Kota Baubau adalah menurunnya PAD kita. Saya kira ini harus menjadi perhatian yang serius bagi kami selaku pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar, dengan meningkatkan kembali PAD kita," ujar La Ode Ahmad Monianse dalam keterangan persnya yang diterima Telisik.id, Selasa (14/9/2021).
Monianse menyadari, salah satu penyebab menurunnya PAD hingga mencapai kurang lebih Rp 21 miliar adalah karena kondisi pandemi COVID-19 selam dua tahun terakhir ini.
Menurutnya, solusi terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan cara mencari sumber-sumber pendapatan baru.
"Pendapatan asli daerah kita menurun hingga kurang lebih Rp 21 miliar, dari Rp 132 miliar tinggal Rp 111 miliar. Tentunya penurunan ini tidak terlepas dari kondisi pandemi yang melanda kita sejak dua tahun terakhir yang belum berakhir hingga sekarang," bebernya.
Monianse juga menuturkan, selain mencari sumber-sumber pendapatan baru untuk meningkatkan PAD, juga sangat penting untuk mengefektifkan sumber pendapatan yang sudah ada, yakni dengan mengevaluasi kembali cara pemungutan dan mekanisme pelaporannya, serta meninjau kembali regulasinya.
"Saya kira kita harus menyikapi kondisi ini, serta menyiasatinya dengan mencari sumber-sumber pendapatan baru. Selain itu, mekanisme pemungutan dan pelaporannya perlu kita evaluasi, dan ini harus menjadi perhatian dari kita semua terutama OPD terkait," bebernya.
La Ode Ahmad Monianse juga mengapresiasi kerja keras Badan Anggaran DPRD bersama tim Badan Anggaran Pemerintah Daerah Kota Baubau. Di mana, pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021 telah dituntaskan.
Baca Juga: Bakal Dihadiri Jokowi, Hak Masyarakat Pesisir Jadi Isu Utama GTRA Summit di Wakatobi
Baca Juga: Kali Ini, Anak Usia 12-17 Tahun di Bombana Jadi Sasaran Vaksin COVID-19
"Mudah-mudahan apa yang telah kita sepakati bersama ini, dapat menjadi pedoman dalam rangka penyusunan perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 nanti. Selain itu kita juga berharap, agar secepatnya kita menemukan solusi untuk meningkatkan kembali PAD kita yang saat ini menurun secara signifikan," harapnya.
Mengenai apa yang disarankan oleh salah satu Legislator dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) La Ode Yasin Mazadu, terkait dengan surat-surat penting yang seharusnya disampaikan lebih awal kepada DPRD, selaku pemerintah pihaknya akan menjadikan saran tersebut sebagai salah satu perhatian utama.
"Selaku pemerintah kami akan menjadikan saran tersebut sebagai salah satu perhatian utama. Sehingga ke depan, surat-surat penting ini sedapat mungkin untuk disampaikan lebih awal. Karena kami sadari bahwa, surat-surat penting ini dapat menjadi dasar dalam pembahasan mengenai kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah daerah," pungkasnya. (C)
Reporter: Kardin
Editor: Haerani Hambali