Eksotisme Pantai Walengkabola, Pasir Putih dan Cantiknya Danau Moko

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 07 November 2020
0 dilihat
Eksotisme Pantai Walengkabola, Pasir Putih dan Cantiknya Danau Moko
Pantai Walengkabola dilihat dari atas. Foto: Repro walengkabola_explore

" Keindahan pasir putih Pantai Walengkabola dan perpaduan warna air laut yang biru membuat takjub saat melihatnya. "

MUNA, TELISIK.ID - Potensi wisata di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih kurang terjemahan. Padahal menyimpan banyak sekali keindahan alam seperti Pantai Walengkabola.

Pantai Walengkabola menjadi salah satu destinasi wisata di Muna yang kurang terekspose. Tapi siapa sangka pantai ini menyimpan keindahan yang mampu memanjakan penikmatnya, wisatawan dan traveller.

Bagi masyarakat Muna dan Buton, Pantai Walengkabola sudah tak asing lagi. Bahkan menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat lokal.

Pantai Walengkabola ini tepatnya ada di Jalan Tanjung, Desa Oempu, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna.

 

 

Lokasinya di sisi timur Kepulauan Muna, di antara Selat Buton yang menghubungkan Pulau Muna dengan Pulau Buton yang menjadi jalur penyeberangan.

Eksotisme Pantai Walengkabola tak diragukan lagi seperti pasir putih yang membentang sejauh 1 kilometer di bibir pantai.

Keindahan pasir putih Pantai Walengkabola dan perpaduan warna air laut yang biru membuat takjub saat melihatnya.

Pantai ini juga menjadi salah satu jalur kapal yang menyeberang dari Kota Baubau menuju Kota Raha dan Kota Kendari.

Baca juga: Karamba Tondonggeu, Wisata Pilihan di Kota Kendari

Pasirnya yang memiliki tekstur yang halus dan cantik, menjadikan Pantai Walengkabola semakin eksotis.

Pasirnya yang lembut dan tekstur pantai yang landai membuat wisatawan bisa banyak melakukan aktivitas di Pantai Walengkabola. Seperti bermain pasir, bermain bola, bahkan berbaring menikmati lukisan alam itu.

Bukan hanya pantai, di sekitar Pantai Walengkabola, menyimpan keindahan lainnya. Terdapat sebuah gua cantik dan danau bernama Danau Moko.

Danau Moko yang terbentuk alami ini sangat indah dengan warna air biru muda. Air yang danau ini jernih dan membuat siapa saja yang melihatnya ingin berlama-lama berada di Danau Moko.

Gua-gua di sekitar Pantai Walengkabola juga menjadi daya tarik tersendiri. Gua-gua ini terbentuk secara alami baik oleh abrasi ombak maupun terbentuk dengan sendirinya. Gua ini mengeluarkan air tawar yang menjadi sumber air bagi warga.

Adanya gua-gua alami di sekitar pantai ini memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung.

Pengunjung bisa menjelajahi gua dibantu oleh masyarakat sekitar yang sudah terbiasa mengambil air gua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Menyambut Pagi di Pantai Nirwana

Sehingga danau dan gua ini menjadi salah satu destinasi wisata bagi pengunjung di Pantai Walengkabola.

Yang tak boleh terlewatkan juga, di sekitar Pantai Walengkabola terdapat jejeran pohon kelapa. Berdiri tegap menyambut para wisatawan. Adanya pohon kelapa ini juga memberikan kesejukan dan menambah eksotisme pada pantai.

Untuk sampai ke Pantai Walengkabola, jika memulai perjalanan dari Kota Raha, untuk sampai ke Pantai Walengkabola, perjalanan darat menempuh jarak lebih kurang 72 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam lebih.

Wisatawan yang datang dari arah Kota Raha hanya perlu melewati Jalan Sultan Syahrir lurus ke selatan sampai menemukan kota kecil yaitu Kota Tombula. Dari Tombula lurus ke selatan mengikuti jalan raya utama.

Di pertigaan yang menuju arah Jalan Tanjung, anda belok kiri ke arah Jalan Tanjung.

Kemudian ikuti arah Jalan Tanjung yang merupakan jalan utama menuju Pantai Walengkabola.

Nah, kalau pengunjung datang dari arah Kota Baubau, pengunjung harus menggunakan kapal penyeberangan dari Baubau menuju Pulau Muna. Kapal yang ditumpangi akan melewati juga Pantai Walengkabola.

Pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp 10.000, per orang. Ini adalah tarif yang berbeda-beda. Tergantung pada hari kunjungan misalnya hari biasa Senin sampai Jumat akan berbeda dengan tarif akhir pekan. (B)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga