Emir Qatar Sosok Muslim Berpengaruh di Dunia, Messi Disebut "Sheikh" Usai Dipakaikan Jubah
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 19 Desember 2022
0 dilihat
Emir Qatar menjadi sorotan usai final Piala Dunia di Lusail Iconic Stadium, Qatar, Minggu (18/12/2022). Ia memakaikan jubah bisht kepada Lionel Messi. Foto: Getty Images
" Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani terus menjadi sorotan sejak negaranya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. "
QATAR, TELISIK.ID - Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani terus menjadi sorotan sejak negaranya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Penampilan Sheikh Tamim juga menjadi perhatian saat memberikan dan memakaikan jubah Bisht khas Arab ke kapten timnas Argentina, Lionel Messi saat momen pemberian trofi Piala Dunia 2022.
Melansir CNNIndonesia.com, Sheikh Tamim telah memimpin Qatar sejak 2013 menggantikan sang ayah, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, turun takhta.
Baca Juga: Final Piala Dunia 2022, Cristiano Ronaldo: Saya Cinta Argentina dan Banyak Orang Tak Tahu
Tahun ini, Sheikh Tamim dinobatkan menjadi tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia versi The Muslim 500.
The Muslim 500 merupakan survei yang rutin merilis siapa saja tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia setiap tahun. Survei itu dibentuk oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berafiliasi dengan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought di Amman, Yordania.
Sheikh Tamim mengalahkan Raja Salman dari Arab Saudi dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang berada di posisi kedua dan ketiga dalam daftar tersebut.
Sheikh Tamim, kelahiran 1980, telah menjadi pemimpin Qatar sejak usia 33 tahun. Ia merupakan anggota dinasti Al-Thani.
Sementara itu dilansir dari Arab News dalam pemberitaannya menyebutkan pemain berjuluk La Pulga itu sebagai ‘Sheikh’. Jubah khas tersebut selama ini hanya dipakai oleh orang-orang tertentu di negara-negara Teluk, Irak, dan negara-negara di utara Arab Saudi.
Jubah itu dinamakan pakaian tradisional Arab Bisht atau jubah bisht. Jubah ini biasanya menjadi pilihan pakaian formil bagi ulama, politisi, dan individu-individu berpangkat tinggi di Arab. Tak cuma itu, bisht juga dipakai sebagai simbol status oleh orang-orang seperti keluarga kerajaan dan orang kaya.
Baca Juga: Perilaku Tak Terpuji Achraf Hakimi yang Ngamuk dan Memaki Presiden FIFA di Piala Dunia 2022
Jubah tersebut dikenal dengan sebutan bisht yang merupakan pakaian tradisional di dunia Arab yang telah dipakai selama ribuan tahun. Bisht adalah jubah panjang tradisional Arab yang dikenakan pria di atas thobes mereka. Jubah ini biasanya terbuat dari wol dan warnanya berkisar dari putih, krem, dan krim hingga warna cokelat, abu-abu, dan hitam yang lebih gelap.
Kata bisht berasal dari bahasa Persia - dipakai di punggung. Jubah ini bukanlah pakaian sehari-hari, disimpan untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, atau perayaan festival seperti Idul Fitri, hari raya keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam yang menandai akhir dari puasa Ramadhan dari fajar hingga matahari terbenam selama sebulan.
"Bisht pertama kali dijahit di Persia. Orang Saudi diperkenalkan kepada mereka ketika penjual bisht datang ke sini untuk haji atau umrah," kata Abu Salem, seorang penjahit Saudi dari Al-Ahsa. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS