Empat Hari Pascabanjir dan Longsor di Kayong Utara, Aktivitas Ekonomi Belum Pulih
Marwan Azis, telisik indonesia
Sabtu, 17 Juli 2021
0 dilihat
Pemukiman warga yang terendam air banjir di salah satu wilayah di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Foto: Ist
" Tinggi muka air kawasan tergenang banjir di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, sudah menurun. "
PONTIANAK, TELISIK.ID - Tinggi muka air (TMA) kawasan tergenang banjir di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, sudah menurun.
Namun aktivitas ekonomi masih terganggu atau belum pulih karena pertokoan mereka masih terendam air. Hal tersebut dipantau BPBD setempat pagi ini, Sabtu (17/7/2021). BPBD berharap aktivitas masyarakat dapat segera pulih setelah banjir berangsur surut.
Hal tersebut disampaikan Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Sabtu (17/7/2021).
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kayong Utara, mobilitas masyarakat masih terganggu karena beberapa akses jalan belum dapat dilewati.
"Kondisi cuaca cerah diharapkan dapat mempercepat surutnya genangan. BPBD memantau TMA berkisar 10 – 30 cm di beberapa titik," ujarnya.
Ia menuturkan, selain terdampak banjir, beberapa titik longsor terjadi di kabupaten ini. Perkembangan terkini pascalongsor, BPBD dan instansi terkait masih melakukan upaya pencarian terhadap 1 warga korban longsor yang belum ditemukan.
Baca juga: Begini Aturan Pelaksanaan Salat Idul Adha di Konsel
BPBD Kabupaten Kayong Utara mencatat 7 desa di tiga kecamatan terdampak banjir. Ketujuh desa tersebut yaitu Desa Sedahan Jaya dan Sejahtera di Kecamatan Sukadan, Desa Sei Mata-mata dan Medan Jaya di Simpang Hilir, dan Desa Tanjung Satau, Satai Lestari dan Kemboja di Pulau Maya.
Kejadian banjir yang disertai longsor ini mengakibatkan pengungsian, jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
BPBD dan instansi terkait lain juga terus melakukan penanganan darurat. Pemerintah daerah Kabupaten Kayong Utara menetapkan status tanggap darurat terhitung sejak 14 hingga 27 Juli 2021.
Pemerintah daerah setempat mencatat 4.845 KK mengungsi di Kantor Kecamatan Pulau Maya dan Kecamatan Sukadana.
BPBD kabupaten dan instansi terkait lain telah memberikan pelayanan dasar kepada para warga yang mengungsi.
Penanganan darurat sejak awal telah dilakukan oleh BPBD setempat, seperti penyediaan bantuan permakanan, perlengkapan masak, tikar dan selimut.
Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Wakatobi Mengeluh Sepi Pembeli
Banjir berdampak pada lebih dari lima ribu rumah. BPBD mencatat 5.114 unit terendam banjir di Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Pulau Maya. Saat terjadi banjir Selasa lalu, TMA tercatat 30 hingga 100 cm.
Sedangkan pada kejadian longsor, satu orang telah dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya masih dalam pencarian. Dua orang mengalami luka ringan dan telah mendapatkan pertolongan medis.
Kerusakan material akibat longsor berupa satu rumah dengan kondisi rusak berat serta badan jalan dan tiang listrik yang tertimpa material longsor.
Bencana banjir dan longsor ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang berlangsung pada Selasa malam (13/7/2021). Saat itu, banjir, tanah longsor dan angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Kayong Utara.
Menyikapi bencana di Kabupaten Kayong Utara, BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat.
BNPB menekankan pada protokol kesehatan pada penanganan warga yang masih mengungsi ke lokasi yang aman.
"Hal ini bertujuan penyebaran COVID-19 tidak terjadi di saat masyarakat terdampak bencana alam," tandasnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali