Fenomena El Nino Diprediksi hingga Februari 2024, BMKG Imbau Waspada Kekeringan

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 22 September 2023
0 dilihat
Fenomena El Nino Diprediksi hingga Februari 2024, BMKG Imbau Waspada Kekeringan
Kebakaran bukit di Kolaka Utara, yang dipicu pembakaran sampah. Foto: Ist.

" Sulawesi Tenggara saat ini tengah menghadapi musim kemarau, diperparah dengan kemunculan fenomena el nino yang menyebabkan musim kemarau semakin kering "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara memprediksi fenomena el nino masih akan berlangsung hingga bulan Februari tahun depan.

Hal itu disampaikan Kepala Stasiun BMKG Sulawesi Tenggara, Aris Yunatas kepada Telisik.id melalui sambungan telepon, Jumat (22/9/2023).

Menurutnya, Sulawesi Tenggara saat ini tengah menghadapi musim kemarau dan kemarau kali ini diperparah dengan kemunculan fenomena el nino yang menyebabkan musim kemarau semakin kering.

"El nino itu sifatnya kering ya, sehingga musim kemarau kita tahun ini lebih kering dibanding tahun lalu yang anomali iklim atau kemarau basah," ujarnya.

Fenomena el nino ini, lanjutnya, berpotensi menyebabkan kekeringan, kekurangan air bersih, kebakaran hutan, gagal panen, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kekeringan.

Baca Juga: El Nino Ancam Kota Baubau, Waspada Musim Kemarau

Puncak musim kemarau di Sulawesi Tenggara diprediksi terjadi pada bulan September hingga Oktober, sehingga pemerintah daerah dan masyarakat perlu waspada dalam mengantisipasi kekeringan yang cukup ekstrem khususnya di dua bulan tersebut.

"Kami sudah memperkirakan secara umum puncak kemarau di Sulawesi Tenggara terjadi di dua bulan itu," terangnya.

Sementara itu, fenomena el nino masih terjadi sampai bulan Februari 2024. Artinya potensi kurangnya hujan masih akan berlangsung hingga Februari tahun depan.

Baca Juga: BMKG Sebut Beberapa Wilayah di Sulawesi Tenggara Bakal Alami El Nino Agustus 2023

"Kemarin diinformasikan di daerah Rawaopa ada kebakaran karena kekeringan cukup panjang. Dinas Pertanian juga telah menyampaikan, terdapat sekitar 100 hektare lahan sawah di Sulawesi Tenggara yang terancam gagal panen akibat cuaca ekstrem belakangan ini," tukasnya.

Terkait dengan musim kemarau dan fenomena el nino yang melanda semua wilayah di Sulawesi Tenggara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, Ramsyah, mengingatkan masyarakat Kolaka Utara agar tetap waspada dan mengantisipasi pemicu kebakaran hutan.

"Kami inginkan agar masyarakat tidak membakar hutan dan tidak membuang puntung rokok sembarangan saat berada di area perkebunan," pesannya. (B)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga