Gas Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara Langka Diduga Diselundup ke Morowali

Muh. Risal H, telisik indonesia
Selasa, 18 Juli 2023
0 dilihat
Gas Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara Langka Diduga Diselundup ke Morowali
Situasi di salah satu pangkalan di Desa Beringin, Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara saat pembongkaran gas elpiji 3 Kg. Foto: Muh Risal H/Telisik

" Hampir tiga pekan ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau gas melon di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara masih mengalami kelangkaan. Kelangkaan itu mulai dikeluhkan masyarakat, utamanya para ibu rumah tangga "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Hampir tiga pekan ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) atau gas melon di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara masih  mengalami kelangkaan. Kelangkaan itu mulai dikeluhkan masyarakat, utamanya para ibu rumah tangga.

Salah satu Ibu rumah tangga, Leha warga Ponggiha, Kecamatan Lasusua menyatakan, dirinya terpaksa mencari gas elpiji melon hingga keluar Kecamatan Lasusua. Karena sejumlah pengecer di tempatnya tidak tersedia atau kosong.

“Saya mulai kemarin sampai hari ini cari elpiji 3 kilogram belum dapat," kata dia, Selasa (18/7/2023).

Langkanya gas elpiji 3 Kg juga dirasakan salah seorang penjual gorengan inisial H di Kecamatan Ngapa. Menurutnya, kelangkaan gas melong terjadi sejak beberapa pekan lalu.

Baca Juga: Dibatasi di Warung Kecil, Ini Aturan Baru Pembelian Gas Elpiji

"Susah dapatnya, kalaupun ada harganya mahal. Tadi saya beli di pengecer itupun sisa satu, harganya sampai Rp 30.000 per tabung," terangnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kolaka Utara diduga akibat penyelundupan gas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Diduga mereka nekat menyelundupkan tabung subsidi 3 Kg tersebut, karena tergiur dengan harga tinggi di daerah pusat industri pertambangan itu yang saat ini mencapai Rp 100.000 per tabung dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 28.800 per tabung.

Hal itu dikemukakan salah satu pengecer inisial A di Kecamatan Ngapa. Katanya, para pelaku membeli elpiji 3 Kg dari pengecer dengan harga Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per tabung, kemudian menjual kembali ke Morowali dengan harga Rp 70.000 per tabung.

"Mereka biasa membeli dengan jumlah sedikit seperti 5 sampai 8 tabung di setiap pengecer dan setiap kali jalan ke Morowali bisa angkut sampai 30 tabung gas," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 Kg di Kecamatan Lasusua yang namanya tidak ingin disebut, merasa heran dengan langkanya elpiji subsidi di Kolaka Utara, sementara jatah dari agen lancar.

"Heran juga setiap mengantar ke pengecer atau pelanggan hanya sekejap saja sudah habis. Ternyata ada orang yang menampung tabung dan membawa ke Morowali, karena harga di sana Rp 100.000 per tabung," urainya.

Agen tempat ia mendapat pasokan tabung juga heran kalau elpiji 3 Kg di Kolaka Utara langka dan harganya tidak terkendali, sementara pasokan dari depot stabil.

Baca Juga: Emak-Emak di Kabupaten Kolaka Utara Mengeluh Gas Elpiji 3 Kg Langka, Harga Naik Drastis

Terkait kelangkaan elpiji 3 Kg, Dinas Perdagangan bersama Bagian Ekonomi Setda Kolaka Utara, telah melakukan sidak di beberapa kecamatan untuk mencari tahu penyebab kelangkaan tersebut.

"Kemarin kami sudah sidak ke agen dan pangkalan elpiji 3 Kg di Kecamatan Lasusua. Hari ini bagian ekonomi bersama personel kami masih sidak di wilayah bagian utara Kecamatan Lasusua," ujarnya Kadis, Adnan Alwi.

Berdasarkan pengakuan agen dan pemilik pangkalan yang ditemui di Kecamatan Lasusua, lanjutnya, pasokan elpiji selama ini lancar. Meski demikian, pihaknya mendapatkan informasi dari salah satu agen jika dirinya pernah didatangi pembeli yang hendak membeli elpiji 3 Kg untuk dijual ke Morowali.

"Pengakuan pemilik pangkalan permintaan pembeli itu ditolak dengan alasan masyarakat Kolaka Utara juga butuh," tukasnya. (A)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga