Harga Cabai Masih Pedas Jelang Akhir Tahun, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Ruliawan Putra Utama, telisik indonesia
Rabu, 29 Desember 2021
0 dilihat
Harga Cabai Masih Pedas Jelang Akhir Tahun, Pedagang dan Pembeli Mengeluh
Sejumlah bahan pokok yang dijual di pasar. Foto: Ruliawan/Telisik

" Menjelang akhir tahun 2021, harga komoditas bahan pokok mulai menjulang naik dari harga normalnya "

KENDARI. TELISIK.ID - Menjelang akhir tahun 2021, harga komoditas bahan pokok mulai menjulang naik dari harga normalnya. Bahan pokok yang mengalami kenaikan yang cukup parah yaitu vabai, telur, dan minyak.

Salah seorang pedagang sembako di pasar Lawata Kota Kendari, Faris menuturkan, seluruh bahan pokok mengalami kenaikan mulai Cabai, bawang, Mlminyak, telur dan sebagainya, tapi bahan pokok yang paling parah kenaikan harganya adalah cabai.

"Semua bahan pokok naik tapi tidak separah tiga ini, cabai, telur, dan minyak. Dan paling parah cabai," kata Faris, Rabu (29/12/2021).

Dua Hari sebelum pergantian tahun 2021 ke 2022 harga cabai per kilogram sudah menyentuh Rp 100 ribu. Menurut Faris, kenaikan ini sudah dimulai semenjak 2 Minggu sebelum Natal.

"Ini cabai sudah naik mulai 2 minggu sebelum natal sekarang harganya kurang lebih Rp 100 ribu per kilogramnya," tambahnya.

Baca Juga: Jelang Natal Dan Tahun Baru, Harga Cabai Melonjak

Selain itu, pedagang sembako lainnya, Rani menjelaskan, kenaikan harga di pasar disebabkan oleh naiknya juga harga dari supplier.

"Semua harga bahan pokok di pasar naik, karena kami juga beli di supplier harganya juga naik," Kata Rani.

Baca Juga: Politisi Gerindra Nilai Target Pertumbuhan 2021 Tak Tercapai

Naiknya harga sembako tersebut pun dikeluhkan warga. Seperti yang disampaikan seorang pembeli, Nining, bahwa mereka sangat merasakan kenaikan harga cabai ini.

"Kita sangat merasakan kenaikan yang tadinya Rp 30 ribu mulai melunjak naik jadi Rp 50 ribu, dan sekarang sudah sentuh Rp 100 ribu per kilogramnya," ujar Nining.

Nining Juga mengatakan, akibat naiknya harga cabai, maka pemakaian juga dikurangi.

"Sekarang kita pakai cabai sedikit saja, karena sedikit juga kita beli intinya secukupnya saja," keluhnya. (A)

Reporter: Ruliawan Putra Utama

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga