Harjuna, Wisudawan Tunanetra Kuliah dengan Biaya Sendiri

Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Sabtu, 28 November 2020
0 dilihat
Harjuna, Wisudawan Tunanetra Kuliah dengan Biaya Sendiri
Harjuna, S.Pd, bersama dosen yang mendampingi. Foto: Ridwan Amsyah/Telisik

" Mau dikasih banyak alhamdulillah, dikasih sedikit juga alhamdulillah. "

BAUBAU, TELISIK.ID - Keterbatasan fisik tak menghalangi tekad kuat Harjuna untuk meraih cita-citanya.

Ya, Harjuna (28)  adalah mahasiswa tunanetra yang mampu meraih gelar sarjana dengan masa kuliah tepat empat tahun.

Ia adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling (Prodi BK) di Universitas Muhammadiyah Buton (UM. Buton) Kota Baubau. Mengambil judul  penelitian 'Efektivitas Bimbingan Kelompok Metode Eksperiental Learning Untuk Meningkakan Konsep Diri Positif Tuna Netra Siswa Kelas VII Sekola Luar Biasa (SLB) Tat Twam Asi Kota Baubau'.

Tidak mengecewakan, dengan segala keterbatasannya, Harjuna berhasil lulus dengan IPK 3,10.

Dalam melaksanakan penelitian, Harjuna  dibantu rekan-rekan kelasnya untuk menulis hasil penelitiannya, mengingat dia memiliki keterbatasan di indra penglihatannya.

Hal yang patut diacungi jempol, Harjuna membiayai sendiri kuliahnya. Bermodal pandai mengurut, Ia menerima jasa mengurut untuk membiayai kuliahnya. Pelanggannya pun cukup banyak, mulai dari kalangan pejabat hingga rakyat biasa seperti tukang ojek.

Harjuna tidak mematok biaya untuk jasa mengurutnya. Tergantung keikhlasan.

Baca juga: Wartawan Telisik Raih Predikat Wisudawan Terbaik

"Mau dikasih banyak alhamdulillah, dikasih sedikit juga alhamdulillah," ucapnya.

Kini gelar Sarjana Pendidikan melekat padanya. Menurutnya, bukan hal mudah meraih gelar tersebut, sebab keterbatasan membuatnya harus meningkatkan kualitas untuk memenuhi tuntutan pendidikan di era sekarang.

Saat ini Harjuna tinggal bersama rekan-rekannya sesama penyandang disabilitas di asrama Sekolah Luar Biasa (SLB) Tat Twam Asi Kota Baubau.

Menurut Ketua Prodi BK, Wa Ode Husniah, S.Pd, M.Pd, selama perkuliahan, Harjuna tidak mendapat perlakuan spesial. Itu dikarenakan semua mahasiswa sama.

"Proses belajar mahasiswa luar biasa sama dengan mahasiswa pada umumnya, tidak ada yang spesial, tak terkecuali saat UTS dan UAS, tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen pun sama dengan yang lainnya. Biasanya mahasiswa  luar biasa minta tolong ke temannya untuk membantu mengetikkan tugasnya," jelas Wa Ode Husniah via WhatsApp, Jumat malam (27/11/2020).

Wa Ode Husniah berharap kepada Harjuna dan para wisudawan lain agar ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dapat diimplementasikan ke sekolah atau ke masyarakat walaupun memiiki keterbatasan fisik.

Harjuna diwisuda pada hari Sabtu (28/11/2020), dalam rapat senat UM. Buton bersama 783 wisudawan lain dari 12 program studi yang ada di UM. Buton. (B)

Reporter: Ridwan Amsyah

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga