Heboh Ustazah Shuniyya Ruhama Disebut Transgender, Ternyata Lulusan Kampus Ternama dengan Nilai Cumlaude Tinggi

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 31 Mei 2025
0 dilihat
Heboh Ustazah Shuniyya Ruhama Disebut Transgender, Ternyata Lulusan Kampus Ternama dengan Nilai Cumlaude Tinggi
Ustazah Shuniyya Ruhama viral usai disebut sebagai transgender oleh netizen. Foto: Repro Tribunnews.

" Nama ustazah tersebut adalah Shuniyya Ruhama, yang kini tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial "

JAKARTA, TELISIK.ID - Publik kembali dibuat ramai dengan kemunculan video dakwah seorang ustazah yang tampil di depan umum menyampaikan tausiyah.

Sosok ini bukanlah nama baru di kalangan aktivis sosial dan komunitas keagamaan. Namun, perhatian masyarakat kali ini bukan pada isi ceramahnya, melainkan pada latar belakang pribadi sang penceramah yang disebut-sebut sebagai seorang transgender.

Nama ustazah tersebut adalah Shuniyya Ruhama, yang kini tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.

Kemunculan Shuniyya Ruhama yang menyampaikan dakwah di hadapan jamaah, termasuk perempuan, menjadi awal mula kemunculan kontroversi tersebut.

Salah satu video yang memperlihatkan dirinya sedang ceramah langsung menyebar luas di media sosial, memancing beragam komentar dari netizen. Beberapa menyuarakan kritik keras, sementara yang lain mengajak untuk tetap menunjukkan empati.

"Semoga kembali ke kodratnya ya kak, bukan menghakimi tapi saling mengingatkan," tulis seorang warganet dalam kolom komentar akun Instagram @shuniyya_ruhama.

Meski akun Instagram milik Shuniyya Ruhama telah tidak aktif sejak tahun 2023, kolom komentarnya tetap dipenuhi lebih dari 500 tanggapan.

Banyak komentar yang bernada hujatan, namun ada pula yang mencoba memahami latar belakang sosok tersebut.

Sebagian besar sorotan tertuju pada dugaan bahwa dirinya adalah seorang transgender yang kini tampil sebagai ustazah dan menyampaikan ceramah keagamaan secara terbuka di depan publik.

Baca Juga: Profil Ray Dalio: Konglomerat Global Dipuji-puji Prabowo Disebut Batal jadi Penasihat Danantara

Melansir Tribunnews, Sabtu (31/5/2025), Shuniyya Ruhama diketahui berasal dari Kendal, Jawa Tengah. Ia memiliki latar belakang akademik yang cukup membanggakan.

Shuniyya merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, tepatnya di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Ia lulus dengan predikat cumlaude dan memperoleh IPK 3,56.

Dalam skripsinya, Shuniyya menulis tentang ekspresi busana waria, sebuah tema yang menunjukkan perhatian akademisnya pada realitas sosial kelompok minoritas gender.

Selain dikenal aktif dalam dunia akademik, Shuniyya juga memiliki keahlian dalam bidang seni tradisional, khususnya batik. Ia dikenal sebagai pembatik yang produknya telah menembus pasar internasional.

Beberapa karya batiknya bahkan telah dibeli oleh pelanggan dari Amerika Serikat, Rusia, Afrika, dan Republik Ceko. Aktivitas kreatif ini turut ia bagikan di Instagram, bersamaan dengan dokumentasi kegiatan sosial dan dakwah yang ia ikuti.

Isu transgender yang melekat padanya tidak datang tanpa pengakuan pribadi. Dalam sebuah buku biografi yang ia tulis berjudul Jangan Lepas Jilbabku! Catatan Harian Seorang Waria, Shuniyya secara terbuka menuliskan kisah hidupnya sebagai seorang transgender.

Buku tersebut diterbitkan oleh Galang Press pada tahun 2005 dan menjadi salah satu karya otobiografi yang cukup dikenal di komunitas literasi alternatif.

Di dalam buku tersebut, ia mengungkapkan identitas dirinya dengan jujur. “Fisikku laki-laki, tapi jiwaku perempuan,” tulis Shuniyya.

Sosok Shuniyya Ruhama pernah dikaitkan dengan organisasi keagamaan besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Isu yang beredar pada tahun 2020 menyebutkan bahwa ia merupakan salah satu pendakwah dari NU.

Namun, kabar tersebut telah dibantah oleh pihak terkait dan dinyatakan tidak benar. Meski begitu, Shuniyya memang dikenal sebagai simpatisan NU dan kerap hadir dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Fatayat NU maupun komunitas Gusdurian.

Dalam berbagai kesempatan, Shuniyya juga kerap mengisi kegiatan edukatif di masyarakat, khususnya terkait batik dan kesadaran sosial.

Ia juga pernah tampil dalam forum-forum publik yang membahas keberagaman gender dan pengalaman spiritual kaum minoritas.

Meski sebagian masyarakat mengecamnya karena latar belakang transgendernya, tidak sedikit pula yang menghargai perjalanannya dalam menemukan identitas dan peran sosial yang ia jalani saat ini.

Netizen yang menyerbu akun media sosialnya sebagian besar mengekspresikan kemarahan, kebingungan, dan kritik atas peran keagamaannya.

Meskipun demikian, gelombang kritik tersebut tidak sepenuhnya negatif. Beberapa pihak juga memberikan dukungan agar Shuniyya tetap melanjutkan kiprahnya dengan bijak dan tidak terpengaruh tekanan sosial yang berlebihan.

Kontroversi ini menunjukkan betapa sensitifnya isu gender dalam ranah keagamaan di Indonesia. Kemunculan seorang tokoh dengan latar belakang transgender yang aktif berdakwah memancing reaksi yang tajam, mencerminkan keragaman pandangan dalam masyarakat.

Baca Juga: Sosok Ratu Batu Bara Tanah Air Arini Subianto, Ini Gurita Bisnis dengan Duit Rp 32 Triliun

Meski demikian, profil Shuniyya Ruhama menunjukkan bahwa ia bukanlah sosok yang muncul tiba-tiba tanpa bekal intelektual dan kontribusi sosial.

Dengan latar belakang pendidikan tinggi, karya seni yang diakui dunia, serta pengalaman hidup yang kompleks, Shuniyya kini berada dalam sorotan publik yang penuh dinamika.

Ia menyampaikan ceramah dengan penuh keyakinan, meski identitasnya memicu perdebatan. Dalam situasi seperti ini, publik dihadapkan pada dilema antara menerima keberagaman atau tetap berpijak pada norma-norma yang telah mapan.

Namun yang pasti, nama Shuniyya Ruhama kini telah menjadi bagian dari diskursus sosial keagamaan di Indonesia yang terus berkembang. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga