Hitung Cepat THI Dianggap Berpihak dan Untungkan Caleg Tertentu

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 16 Februari 2024
0 dilihat
Hitung Cepat THI Dianggap Berpihak dan Untungkan Caleg Tertentu
Hasil quick count atau hitung cepat oleh The Haluoleo Institute (THI), terhadap caleg DPRD provinsi dan DPR RI dipertanyakan oleh Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sulawesi Tenggara. Foto: Erni Yanti/Telisik

" THI dinilai telah memunculkan konflik di internal partai politik (parpol) peserta pemilu, dimana margin error sangat kecil, seharusnya tidak dimunculkan "

KENDARI, TELISIK.ID - Hasil quick count atau hitung cepat oleh The Haluoleo Institute (THI), dipertanyakan oleh Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sulawesi Tenggara.

Menurut Ketua JaDI Sulawesi Tenggara, Hidayatullah, THI tak menyampaikan metodologi pengambilan data, apakah berdasarkan hasil C1 pleno ataukah dari orang per orang atau caleg.

Akibatnya kata dia, hasil yang dikeluarkan ke publik oleh THI dinilai telah memunculkan konflik di internal partai politik (parpol) peserta pemilu, dimana margin error sangat kecil yang seharusnya tidak dimunculkan. Terlebih, caleg DPRD maupun DPR RI bukanlah peserta pemilu. Peserta pemilu hanya calon presiden, DPD RI dan parpol.

"Sehingga memunculkan anggapan THI itu berpihak. Harusnya logo partai saja yang dimunculkan, bukan calegnya," cetus mantan Ketua KPU Sulawesi Tenggara itu, Jumat (16/2/2024).

Hidayatullah juga meminta KPU dan Bawaslu mencermati THI karena dinilai berpihak. Terlebih kata dia, salah satu manfaat quick qount, jajak pendapat untuk meminimalisir pelanggaran oleh penyelenggara pemilu.

Katanya, berdasarkan Undang-Undang Pemilu terutama pada pasal 448 dan 449, salah satu syaratnya lembaga survei tidak boleh berpihak.

Baca Juga: Tak Percaya Hasil Quick Count, Rusmin Abdul Gani Optimis Ungguli Ridwan Bae Lolos ke Senayan

"Tetapi ini bisa jadi sebaliknya. Seolah-olah nanti hasil KPU itu kalau berbeda dengan THI, maka dianggap curang. Padahal, THI potensinya dia yang keberpihakan. Maka saya minta THI pertanggungjawabkan itu, kalau tidak, kami akan laporkan ke konsorsium mereka," bebernya.

Belum lagi, sampel THI baru 65,50 persen untuk quick count caleg DPRD Sulawesi Tenggara yang akhirnya menimbulkan konflik di antara para caleg.

"Jika menimbulkan konflik seperti itu, maka harus dievaluasi oleh Bawaslu maupun KPU," ucapkan.

Sebelumnya, THI telah merilis hasil hitung cepat mulai dari pilpres, DPD RI hingga DPR RI dan DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk DPRD Sulawesi Tenggara sendiri, THI mengumumkan sejumlah nama yang berpotensi duduk di kursi legislatif periode 2024-2029 mendatang.

Sejumlah nama itu, yakni Sudarmanto (NasDem) dengan kontribusi nilai 52,23 persen, diikuti Sudirman (PKS) kontribusi nilai 58,60 persen, Hj Gunartin (PDIP) kontribusi nilai 51,04 persen.

Kemudian Aksan Jaya Putra (Golkar) memberikan kontribusi nilai sebesar 66,18 persen, Hj Isyatin Syam (Demokrat) kontribusi nilai 50,39 persen dan Abdul Rasak (PPP) kontribusi nilai 68,31 persen.

Direktur THI, Naslim SA menyampaikan, perhitungan suara pada pemilu kali ini agak lebih lambat dibanding Pemilu 2019 lalu.

Baca Juga: Quick Count THI: Ini 6 Caleg DPR RI Dapil Sultra yang Lolos ke Senayan, 2 Pendatang Baru

"Namun karena ini quick count, masih mungkin terjadi perubahan-perubahan berdasarkan nilai yang masuk," ujar Naslim dalam siaran pers, Kamis (15/2/2024), di Kota Kendari.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan, nilai tersebut berdasarkan data yang masuk menunjukkan data flat atau tidak ada lagi riak-riak.

Hal ini diambil berdasarkan keputusan bersama setelah melihat grafik dengan populasi pembagi yang cukup besar dan kontribusi nilai sudah tidak signifikan terhadap populasi pembaginya. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga