Impor Sulawesi Tenggara Turun Tajam pada 2024, Tiongkok dan Singapura Pengekspor Terbesar
Siti Nabila, telisik indonesia
Kamis, 02 Januari 2025
0 dilihat
Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Surianti Toar, menjawab pertanyaan para awak media, Kamis (2/1/2025). Foto: Nabila/Telisik
" Berbeda dengan ekspor yang mengalami kenaikan, perkembangan impor Sulawesi Tenggara (Sultra) pada bulan November 2024 menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan bulan Oktober 2024 "
KENDARI, TELISIK.ID – Berbeda dengan ekspor yang mengalami kenaikan, perkembangan impor Sulawesi Tenggara (Sultra) pada bulan November 2024 menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan bulan Oktober 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan November 2024, baik volume maupun nilai impor mengalami penurunan yang disebabkan oleh pengurangan kebutuhan barang tertentu.
Plt. Kepala BPS Provinsi Sultra, Surianti Toar, mengungkapkan bahwa nilai impor Sulawesi Tenggara pada November 2024 tercatat sebesar US$ 102,23 juta, atau mengalami penurunan sebesar 11,41 persen dibandingkan dengan impor pada Oktober 2024 yang tercatat sebesar US$ 115,39 juta.
Baca Juga: Pencuri Ponsel di Masjid Kendari Tertangkap Saat Kembali Beraksi
Sementara itu, volume impor pada bulan November 2024 tercatat sebesar 353,50 ribu ton, mengalami kenaikan sebesar 18,07 persen dibandingkan dengan volume impor pada Oktober 2024 yang tercatat sebesar 299,40 ribu ton.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor dari dua negara utama, yakni Tiongkok yang mengalami penurunan sebesar 1,09 persen atau senilai US$ 0,45 juta, serta Singapura yang turun sebesar 30,85 persen atau senilai US$11,86 juta," jelas Surianti Toar, Kamis (2/1/2025).
Baca Juga: Ekspor Sulawesi Tenggara Naik Pesat November 2024, Tiongkok Tujuan Terbesar
Secara keseluruhan, tiga negara utama penyumbang barang impor pada November 2024 mencatatkan kontribusi sebesar 83,82 persen dari total impor Sultra. Tiongkok menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi sebesar 40,35 persen, diikuti oleh Singapura dengan 26,00 persen, dan Afrika Selatan yang menyumbang 17,47 persen.
Selama periode Januari 2022 hingga November 2024, nilai impor Sultra tercatat tertinggi pada Maret 2022 dengan nilai mencapai US$ 451,22 juta dan terendah pada Februari 2022 yang tercatat US$ 74,57 juta.
Sementara itu, volume impor tertinggi tercatat pada Maret 2022 yang mencapai 684,68 ribu ton, dan terendah pada Februari 2022 dengan volume 36,99 ribu ton. (C)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS