Indonesia Nomor Tiga Tingkat Kelaparan Tertinggi di ASEAN

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 17 Oktober 2024
0 dilihat
Indonesia Nomor Tiga Tingkat Kelaparan Tertinggi di ASEAN
Indonesia tertinggal di Posisi ketiga, kelaparan di Asia Tenggara. Foto: Repro Antara

" Sebuah laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dengan tingkat kelaparan tertinggi di Asia Tenggara (ASEAN) "

JAKARTA, TELISIK.ID - Sebuah laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dengan tingkat kelaparan tertinggi di Asia Tenggara (ASEAN).

Data ini diambil dari Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index/GHI) yang mengukur tingkat kelaparan dan kekurangan gizi di seluruh dunia.

Menurut laporan tersebut, Indonesia mendapatkan skor 16,9 dalam GHI. Meskipun tidak berada di posisi teratas, angka ini cukup mengkhawatirkan karena menempatkan Indonesia di posisi ketiga, hanya berada di bawah Timor Leste dan Laos.

Timor Leste mencatatkan skor 27,0 yang menempatkannya di posisi pertama, sementara Laos dengan skor 19,8 menempati posisi kedua.

Baca Juga: Tito Karnavian Dipanggil Kembali di Kabinet Prabowo, Diperintah Eksekusi Program Ini

Dikutip dari rri.co.id, Kamis (17/10/2024), tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam mengurangi angka kelaparan adalah kemiskinan dan akses terbatas terhadap sumber daya pangan.

Banyak masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan masih kesulitan mendapatkan bahan pangan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, dampak perubahan iklim juga turut memperparah situasi ini, dengan cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan yang mengganggu produksi pangan nasional.

Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi kelaparan. Program-program tersebut mencakup bantuan sosial, peningkatan distribusi pangan, dan subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Namun, para ahli menyatakan bahwa upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi akar masalah kelaparan yang lebih dalam, seperti ketidakadilan dalam akses pangan dan distribusi yang tidak merata.

Dalam laporannya, FAO menyoroti empat faktor utama yang digunakan untuk mengukur tingkat kelaparan di suatu negara.

Pertama, prevalensi kekurangan energi kalori, yaitu persentase populasi yang tidak mendapatkan cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Di Indonesia, masalah ini masih cukup besar terutama di daerah pedalaman dan terpencil

Baca Juga: Tujuh Satuan Polri Bakal Disematkan Tanda Kehormatan Nugraha Sakanti dari Jokowi

Kedua, stunting pada anak, yaitu pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi. Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, dengan banyak anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan penting mereka.

Ketiga, wasting pada anak, atau berat badan yang terlalu rendah untuk tinggi badan mereka, juga menjadi indikator penting dari malnutrisi akut yang masih banyak ditemui di Indonesia.

Faktor keempat adalah angka kematian anak di bawah usia lima tahun. Angka ini mencerminkan kondisi kesehatan umum dan akses terhadap layanan kesehatan di suatu negara.

Di Indonesia, angka kematian anak di bawah lima tahun juga masih cukup tinggi, meskipun sudah ada peningkatan akses terhadap layanan kesehatan di beberapa wilayah.

Dengan skor 16,9 dalam Indeks Kelaparan Global, Indonesia perlu mempercepat langkah-langkah untuk memastikan ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga