Indonesia Urutan Kedua Tingkat Kematian Virus Corona, Warga Sultra Waspada

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 15 Maret 2020
0 dilihat
Indonesia Urutan Kedua Tingkat Kematian Virus Corona, Warga Sultra Waspada
Penanganan pasien yang terinfeksi virus corona. Warga Sultra wajib untuk waspada dan menjaga diri dari kemungkinan paparan virus ini. Foto: Repro google.com

" Indonesia berada pada urutan kedua setelah negara Italia bukan tanpa sebab. Ini dikarenakan dari 96 orang yang positif terpapar virus corona atau Covid-19, 5 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. "

KENDARI, TELISIK.ID - Kini Indonesia menjadi negara kedua tertinggi di dunia tingkat kematian akibat virus corona. Hal ini membuat masyarakat, terkhusus di Sulawesi Tenggara (Sultra) harus waspada akan penyebaran virus tersebut.

Indonesia berada pada urutan kedua setelah negara Italia bukan tanpa sebab. Ini dikarenakan dari 96 orang yang positif terpapar virus corona atau Covid-19, 5 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. 

Sementara itu, jika dipersentasekan, tingkat kematian (death rate) karena Covid-19 sebesar 5,2 persen berdasarkan analisis John Hopkins University Medicine.

Menanggapi hal tersebut, masyarakat indonesia khususnya Sultra mulai waspada dan berhati-hati akan penyebaran virus mematikan tersebut.

"Kita harus berhati-hati dengan penyebaran virus ini, apalagi kita semua yang mempunyai aktifitas di luar dan setiap hari berpapasan dengan orang tak dikenal, sangat mudah kita terinfeksi. Bayangkan saja, sekarang Menteri Perhubungan sudah positif juga terkena corona," ujar seorang warga, Sitti Sabania, yang juga adalah guru di Kota Kendari, Minggu (15/3/2020).

Masyarakat Sultra juga meminta agar kasus virus corona cepat diselesaikan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

"Pemerintah harus betul-betul serius dan cepat menangani kasus virus ini. Sudah gawat sekali kalau sudah sampai di peringkat dua. Kasian kita ini, apa kita taukan itu virus mau kena kita atau tidak," tutur warga lainnya, Majid Laode, yang berprofesi sebagai buruh kontainer di Kota Kendari.

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Rani

Baca Juga