Home Tips

Ingat, 8 Cara Jitu Agar Emosi Berlebih Dapat Dikendalikan

Fitrah Nugraha, telisik indonesia

Kamis, 06 Januari 2022

0 dilihat

Ingat, 8 Cara Jitu Agar Emosi Berlebih Dapat Dikendalikan

Ilustrasi seseorang sedang meluapkan kemarahan. Foto: Repro Pexels

" Kemarahan membantu seseorang memahami bahwa ia merasa dirugikan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan "

KENDARI, TELISIK.ID - Seringkali seseorang mengalami keadaan yang tidak enak, sehingga membuat ia merasa emosi atau marah.

Mengutip rsuppersahabatan.co.id, marah adalah emosi yang ditandai oleh pertentangan terhadap seseorang atau perasaan setelah diperlakukan tidak benar.

Kemarahan membantu seseorang memahami bahwa ia merasa dirugikan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan.

Kemarahan yang muncul dalam diri seseorang merupakan hal yang normal, terlebih ketika dihadapkan dengan persoalan hidup.

Kendati sesuatu yang normal, namun setiap orang dalam menanggapi kemarahan itulah yang berbeda. Bisa saja memilih untuk tetap marah, namun juga bisa yang mengendalikan emosinya.

Namun perlu diingat, memilih untuk tetap marah tak terkendali sesungguhnya akan merugikan diri sendiri, termasuk kesehatan. Olehnya itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi atau kemarahan.

Mengutip klikdokter.com, berikut beberapa cara mengendalikan emosi diri yang mungkin Anda butuhkan:

1. Tarik Napas yang Dalam dan Lambat

Ketika Anda marah, napas Anda akan lebih pendek-pendek dan cepat. Tarik napaslah yang dalam dan lambat dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk beberapa saat.

Teknik pernapasan ini dapat menjadi salah satu cara mengelola emosi. Dengan menarik napas dalam dan lambat, diharapkan kemarahan Anda dapat mereda.

2. Kelola Emosi dengan Mendengarkan Musik

Mendengarkan musik dapat menjadi salah satu cara mengendalikan emosi. Dengarkan musik yang membuat Anda tenang. Gunakan earphone atau pergi ke suatu tempat yang tenang, putarkan lagu kesukaan Anda, dan dengarkan. Biarkan musik membawa pergi emosi Anda dan membuat Anda menjadi lebih tenang.

3. Berhenti Sejenak dari Aktivitas

Saat Anda marah, cobalah berhenti sejenak dan pikirkan apa yang Anda ingin lakukan dan katakan. Dengan berhenti sejenak dan berpikir, Anda dapat memikirkan kemungkinan tanggapan dari perkataan atau perbuatan yang akan Anda lakukan.

Apakah perbuatan dan perkataan itu dapat melukai orang lain atau memperbaiki keadaan? Bila ya, pikirkan untuk membatalkannya dan janganlah dilakukan.

4. Berolahraga agar Emosi Stabil

Cara mengatasi emosi yang tidak stabil juga bisa dilakukan dengan berolahraga seperti berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau berlari. Lakukanlah hal yang dapat mengalihkan pikiran dan membuat tubuh Anda menjadi lebih baik.

5. Lakukan Relaksasi Otot

Selain berolahraga, cara mengendalikan emosi lainnya dapat dilakukan dengan relaksasi otot. Lakukan peregangan berbagai kelompok otot pada tubuh dan kendurkan perlahan-lahan dengan membuang napas.

Baca Juga: Hindari Kecelakaan, Begini Cara Aman Berkendara di Jalan Basah

Menggerakkan leher dan menggoyangkan bahu adalah beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan emosi. Tidak diperlukan peralatan, hanya cukup melakukan beberapa gerakan saja.

6. Cari Kata atau Frasa yang Menenangkan

Kata atau frasa dapat menjadi salah satu cara mengendalikan emosi. Carilah kata atau frasa yang membuat Anda menjadi tenang dan fokus kembali. Ulanglah kata-kata tersebut ketika Anda marah. “Rileks”, “tenang saja”, dan “Anda akan baik-baik saja” adalah beberapa contoh yang bagus.

7. Jangan Bicara

Kadang, tidak bicara dapat menjadi cara mengontrol emosi yang efektif. Bila Anda ingin marah, tahanlah dan berhenti berbicara. Tutup mulut Anda dan jangan biarkan satu buah kata keluar dari mulut Anda. Waktu Anda diam ini akan membuat Anda berpikir kembali untuk marah dan membantu meredakan amarah.

8. Konseling

Terkadang, Anda memerlukan perspektif orang lain sebelum mengambil suatu tindakan atau untuk lebih memahami diri sendiri. Anda dapat melakukan konseling dengan terapis, psikolog, atau psikiater agar kemarahan Anda yang berlebih bisa teratasi. (C)