Ini 6 Amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Salat Idul Fitri

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 02 Mei 2022
0 dilihat
Ini 6 Amalan Sunah Sebelum dan Sesudah Salat Idul Fitri
Ilustrasi salat Idul Fitri berjamaah. Foto: Repro Antara

" Hari raya Idul Fitri merupakan suatu perayaan yang dilakukan umat Islam atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum "

KENDARI, TELISIK.ID - Tanggal 1 Syawal menjadi momen kemenangan bagi umat Islam yang telah menjalankan ibadah puasa Ramadan satu bulan penuh, yakni hari Idul Fitri.

Hari Idul Fitri merupakan salah satu hari raya bagi umat Islam. Hari Lebaran ini pun dirayakan dengan gegap-gempita oleh kaum Muslimin sedunia.

Mengutip nu.or.id, hari raya Idul Fitri merupakan suatu perayaan yang dilakukan umat Islam atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum serta menjauhi dari berbagai pekerjaan yang bisa mencederai pahala puasa Ramadan sebulan penuh.

Pada hari Idul Fitri ini, syariat Islam mengharamkan pemeluknya melakukan puasa.

Melansir republika.co.id, berikut sunah Nabi Muhammad SAW saat sebelum dan sesudah salat Idul Fitri:

Baca Juga: Keutamaan Khatam Al-Quran di Bulan Suci Ramadan

Pertama, mandi sunah sebelum berangkat salat Idul Fitri. Waktunya bisa sebelum atau sesudah salat Subuh pagi hari 1 Syawal.

Kedua, berhias serta memakai parfum dan bersiwak (gosok gigi). Ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas.

Ketiga, mengenakan pakaian yang terbaik. Hadis riwayat Jabir bin Abdillah menyebutkan, Nabi SAW memiliki jubah yang beliau gunakan ketika hari raya dan hari Jumat. Akan tetapi, jangan pula berlebih-lebihan. Misalnya, sutra adalah bahan yang bagus, tetapi kaum pria dilarang memakainya.

Keempat, makan sebelum berangkat ke tempat salah Idul Fitri. Anjuran makan ini untuk menegaskan kesan bahwa Ramadan sudah berlalu. Apalagi, 1 Syawal adalah salah satu dari hari-hari yang di dalamnya dilarang berpuasa.

Dari Anas bin Malik, diriwayatkan bahwa Nabi SAW tidak berangkat ke lapangan pada hari raya Idul Fitri sebelum makan beberapa kurma. Rasul SAW pun memakannya dalam hitungan ganjil, yakni tiga, atau lima, atau seterusnya bila ingin tambah.

Tentunya, makanan yang dimaksud tidak mesti kurma, tetapi bisa sajian apa saja yang halalan thayyibah.

Baca Juga: Malam Ini Nuzulul Quran, Baca Doa dan Lakukan Amalan Ini

Kelima, mengumandangkan takbir. Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa dia mengeraskan bacaan takbir pada saat Idul Fitri dan Idul Adha ketika dalam perjalanan ke lapangan lokasi salat. Hal itu dilakukannya sampai imam datang.

Sementara itu, ada anjuran bagi kaum perempuan untuk tidak mengeraskan bacaan takbir. Demikian pula, dalam memakai wewangian, agar tidak berlebih-lebihan.

Ketika imam sudah tiba, maka jemaah dapat mengumandangkan takbir dengan arahan dari imam. Hal itu dilakukan hingga dimulainya salat Id.

Keenam, saling menyapa dengan salam dan doa. Terutama sesudah salat Idul Fitri usai, jemaah dapat bersalam-salaman satu sama lain. Hal itu untuk mempererat tali silaturahim di hari yang penuh berkah ini.

Al-Qur'an surah an-Nisa ayat 86 telah memberi arahan. Artinya, “Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun, maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal.”

Salah satu ucapan yang masyhur saat silaturahim di Idul Fitri adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum.” Ucapan ini disemarakkan kalangan tabiin dan tabitt tabiin. Jawabannya ialah ucapan yang sama.

Salam-salaman ini tentu tak hanya di lokasi salat, tetapi dalam perjalanan pulang dan di rumah. Makin banyak kaum Muslimin yang kita silaturahim, maka makin baik. Karena itu, Rasul SAW memberi contoh.

Dalam hadis riwayat Jabir bin Abdillah, disebutkan bahwa Nabi SAW ketika melaksanakan salat Id, beliau memilih jalan yang berbeda (ketika berangkat dan pulang). (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga