Ini Alasan Musda Golkar Sulawesi Tenggara Tertunda, Panitia Tampik Ada Konflik dan Tunggu Instruksi Bahlil Lahadalia
Erni Yanti, telisik indonesia
Senin, 28 Juli 2025
0 dilihat
Ketua Panitia Musda Golkar Sultra, Abu Hasan, saat diwawancarai telisik.id, Senin (28/7/2025). Foto: Erni Yanti/Telisik
" Rencana penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Tenggara yang sudah dibahas beberapa bulan sebelumnya, hingga akhir Juli 2025 belum juga dilaksanakan "

KENDARI, TELISIK.ID – Rencana penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Tenggara yang sudah dibahas beberapa bulan sebelumnya, hingga akhir Juli 2025 belum juga dilaksanakan.
Informasi terbaru yang diperoleh telisik.id, Musda Golkar Sultra kabarnya akan diselenggarakan pada akhir Agustus 2025.
Ketua Panitia Musda Golkar Sultra, Abu Hasan, mengungkapkan bahwa penundaan pelaksanaan musda bukan disebabkan oleh konflik internal atau kendala teknis.
Menurutnya, penyebab utama berasal dari mekanisme penjadwalan yang diatur langsung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Baca Juga: Muna Barat Tegas Dukung La Ode Darwin di Musda Golkar Sulawesi Tenggara
“Musda dilakukan secara bergilir. Itu karena DPP, khususnya Ketua Umum kita, Pak Bahlil Lahadalia, ingin menghadiri langsung setiap musda di seluruh provinsi,” ujar Abu Hasan saat ditemui di kantornya, Senin (28/7/2025).
Setelah Musda Gorontalo rampung, Abu Hasan mengatakan agenda berikutnya diperkirakan menyusul di Sulawesi Selatan atau Sulawesi Tengah, sebelum akhirnya giliran Sulawesi Tenggara.
“Kalau jadwal dari DPP sudah keluar, kami di daerah siap kapan pun. Semua persiapan teknis hampir rampung, tinggal menunggu aba-aba,” tambahnya.
Isu bahwa Musda tertunda karena adanya dinamika internal dibantah tegas oleh Abu Hasan. Ia memastikan tidak ada konflik yang menghambat jalannya proses.
“Tidak ada masalah internal atau eksternal. Semua masih dalam batas dinamika organisasi yang sehat. Apalagi Golkar adalah partai besar, dinamika itu biasa. Tapi semua akan cair saat pelaksanaan musda dimulai,” jelasnya.
Hingga saat ini, sejumlah nama telah mencuat sebagai bakal calon ketua DPD I Partai Golkar Sultra, di antaranya Herry Asiku (petahana), Darwin, Abu Hasan, dan Irham. Namun, pendaftaran resmi belum dibuka dan baru akan dilakukan menjelang pelaksanaan musda.
Abu Hasan mengatakan bahwa panitia telah mengantisipasi potensi gejolak, termasuk kemungkinan adanya aksi saat kedatangan Ketua Umum Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
“Kalau ada riak-riak, kami sudah siapkan skema pengamanan. Beliau akan hadir bukan sebagai menteri, tapi sebagai ketua umum partai. Kami juga ingin agendakan beliau bertemu dengan organisasi alumni HMI di Sultra,” ujarnya.
Menyinggung persiapan teknis, Abu Hasan menyebut telah mencapai 75 persen dan mendekati tahap final. Mulai dari penjemputan DPP di Kendari hingga susunan acara pembukaan, pelaksanaan, hingga penutupan Musda telah disimulasikan.
Musda Golkar Sultra ditargetkan bisa terlaksana pada pertengahan atau akhir Agustus 2025. Jika jadwal ini terlaksana, maka ada cukup waktu untuk menyusul musda tingkat kabupaten/kota yang ditarget rampung pada Desember 2025 sesuai instruksi organisasi.
Baca Juga: Hasni dari Fraksi PAN Resmi Lengkapi Struktur Pimpinan DPRD Buton
“Kami sudah siap, tinggal menunggu ‘hilal’ dari DPP. Begitu DPP beri lampu hijau, kami langsung gerak,” tegas Abu Hasan.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara musda kali ini dengan sebelumnya. Semua dinamika yang muncul akan dikelola dengan budaya organisasi yang telah tertanam kuat di tubuh Partai Golkar.
Abu Hasan berharap seluruh proses musda dapat berjalan lancar dan kondusif. Ia meyakini proses yang baik akan menghasilkan kepemimpinan yang kuat dan legitimasi yang tinggi.
“Golkar bukan hanya untuk Golkar, tapi untuk Sulawesi Tenggara dan untuk Indonesia. Hasil musda ini diharapkan membawa dampak positif bagi pembangunan dan demokrasi di daerah,” pungkasnya. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS