Ini Strategi Pemda Muna Barat Atasi Kelangkaan Stok Pangan
Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 13 September 2023
0 dilihat
Pj Bupati Muna Barat, Bahri mengarahkan seluruh stakeholder untuk mengatasi kelangkaan stok pangan jelang akhir tahun. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Mengatasi kelangkaan stok pangan jelang akhir tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Muna Barat menyusun beberapa strategi untuk mengatasi masalah tersebut "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Mengatasi kelangkaan stok pangan jelang akhir tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Muna Barat menyusun beberapa strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Diketahui, mulai Agustus hingga Oktober merupakan puncak el nino yang mengakibatkan kekeringan. Ini juga akan berimbas pada menurunnya produksi sektor pertanian, sehingga berdampak pada kenaikan harga pangan di pasar yang pada akhirnya meningkatnya inflasi daerah.
Saat ini, penyumbang inflasi yaitu beras, udang, dan lainnya, sehingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan melakukan beberapa langkah sesuai instruksi Presiden RI.
Untuk Kabupaten Muna Barat sendiri, dalam pengendalian inflasi telah melaksanakan 6 langkah strategis, sehingga hal ini berhasil membawa Muna Barat masuk ranking tiga besar dalam TPID Award.
Namun, penghargaan itu tak menyurutkan Pemda untuk terus bekerja agar terus menstabilkan atau menekan laju inflasi. Untuk itu Pj Bupati Muna Barat, Bahri, mengarahkan agar seluruh stakeholder terus giat dalam menekan inflasi daerah.
Baca Juga: Program Ketahanan Pangan Raih Rekor Muri, Yusmin: Ke Depan Tanam Buah-buahan
Salah satunya Dinas Ketahanan Pangan untuk membuat peta kerawanan pangan dan cadangan pangan daerah, ini sesuai instruksi Bappenas, serta ia juga akan menerbitkan surat edaran terkait belanja pangan secukupnya dan tidak menyetok pangan secara berlebihan.
Selain itu dalam mengatasi kelangkaan stok pangan, Bahri katakan saat ini Pemda diperbolehkan untuk membeli beras di Perum Bulog dan nantinya disimpan untuk persediaan pangan jelang akhir tahun.
"Hal ini juga untuk mengantisipasi melambungnya harga beras jelang Nataru," ungkap Bahri, Rabu (13/9/2023).
Tak hanya itu, untuk mengatasi kenaikan harga beras, saat ini pihak Pemda juga akan melakukan operasi pasar dan berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyuplai beras setiap pasar sebanyak 2 ton, maka untuk 11 pasar total beras yang disiapkan yaitu 22 ton.
Selain itu, dalam menangani inflasi saat menghadapi el nino, ia juga meminta kepada seluruh camat, kepala desa, lurah dan seluruh perangkat untuk berkoordinasi dengan Bulog agar membuat tandon air pertama pada wilayah yang memiliki waduk.
Seluruh pimpinan tiap wilayah wajib untuk melaporkan wilayah yang rentan kekeringan yang berimbas pada produksi beras menurun, serta wajib melaporkan kendala menurunnya debit air di seluruh kecamatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, La Ode Aka mengatakan, pihaknya telah membuat peta kerawanan pangan di Muna Barat, dan ditemukan ada salah satu desa di Kecamatan Tiworo Kepulauan yang menjadi desa rawan pangan.
Baca Juga: Wakatobi Masuk Daerah Rawan Pangan di Sulawesi Tenggara
Sementara untuk peta cadangan pangan, pada tiga wilayah besar, ditemukan ada beberapa daerah yang mengalami surplus bahan pangan. Pihaknya tak hanya menyasar bahan pangan terkait beras saja, melainkan ada beberapa bahan pangan seperti umbi-umbian, dan bahan pangan lokal lainnya, sehingga ditemukan wilayah yang mengalami surplus bahan pangan.
"Peta kerawanan pangan dan cadangan pangan ini memang sudah ada dari Agustus," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menghidupkan lahan tidur yang ada di salah satu desa rawan pangan tersebut serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengolah lahannya dan ditanami beberapa jenis pangan lokal. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS