Insiden Bom Ikan Laonti, Ditpolair Polda Sulawesi Tenggara Beri Santunan Keluarga Nelayan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 01 Desember 2023
0 dilihat
Dir Polair Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Faisal F Napitupulu, beserta jajaranya saat datang ke makam dua nelayan di Laonti. Foto: Ist.
" Ditpolairud Polda Sulawesi Tenggara tak hanya fokus pada aspek medis, mereka juga memberikan bantuan sembako dan akan memberikan santunan kepada keluarga nelayan "
KENDARI, TELISIK.ID - Insiden penembakan empat nelayan di sekitar perairan Pulau Cempedak, Laonti, Konawe Selatan pada Jumat (24/12/2023), direspons Ditpolairud Polda Sulawesi Tenggara, menunjukkan komitmen dalam penanganan insiden tersebut.
Pasca insiden, Dir Polair Kombes Pol Faisal F Napitupulu bersama jajarannya turut mengawal semua proses penanganan terhadap keempat nelayan. Proses ini terkait perawatan, autopsi, hingga penguburan para korban.
Lebih dari itu, Ditpolairud Polda Sulawesi Tenggara tak hanya fokus pada aspek medis, mereka juga memberikan bantuan sembako dan akan memberikan santunan kepada keluarga nelayan yang terdampak.
Kombes Pol Faisal F Napitupulu, menyatakan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan koordinasi dengan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para korban. Ketika istri almarhum Maco meminta pengembalian perahunya, Kombes Pol Faisal berjanji untuk membuat surat pinjam pakai sebagai langkah sementara.
"Untuk saat ini kita buatkan pinjam pakai, lalu diserahkan ke keluarga nelayan. Tadi juga kita berikan bantuan sembako kepada keluarga dan masyarakat nelayan di Pulau Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan," bebernya Kamis (30/11/2023).
Baca Juga: Marak Bom Ikan di Pantai Walengkabola, Bupati Muna Koordinasi ke Polda Sulawesi Tenggara
Ditpolair Polda Sulawesi Tenggara juga memberikan perhatian khusus pada peringatan HUT POLAIRUD ke-73 yang akan diselenggarakan Jumat (1/12/2023) hari ini. Pemberian santunan kepada keluarga nelayan dijadwalkan bersamaan dengan peringatan tersebut.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan insiden ini, memastikan bahwa semua proses hukum dan kemanusiaan dijalankan dengan baik. Upaya preventif juga dilakukan dengan memberikan bantuan rompong kepada masyarakat Desa Saponda, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
"Ke depannya juga kita akan memberikan bantuan rompong terhadap warga Desa Pulau Cempedak, dan ke depannya kita akan menjadikan warga pulau ini sebagai warga binaan," tegas Kombes Pol Faisal.
Sementara itu, Kepala Desa Cempedak, Sapirudin, menyambut baik niat Ditpolair Polda Sulawesi Tenggara yang melaksanakan bantuan sosial di Desa Pulau Cempedak. Jajaran Ditpolair Polda Sulawesi Tenggara juga kembali bersilaturahmi dengan keluarga korban, menunjukkan kepedulian terhadap kesedihan yang mereka alami.
Mewakili keluarga korban, Sarwan, menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak Polda Sulawesi Tenggara. Dia berharap agar kasus ini dikawal sampai selesai, memberikan keadilan kepada keluarga korban. Selain itu, Sarwan meminta perlindungan khusus untuk Ucok dan Ilham agar tidak ada intervensi yang mengganggu psikologis keduanya.
"Kami juga minta dibukakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Desa Cempedak. Jika nanti diberikan bantuan karamba kepada kami, agar dipikirkan kembali rute kapal cepat karena ombak dari kapal tersebut sangat mengganggu," ungkap Sarwan.
Dalam menghadapi insiden ini, Ditpolair Polda Sulawesi Tenggara tidak hanya berfokus pada penanganan korban dan keluarganya. Mereka juga melakukan langkah-langkah persuasif untuk mencegah aktivitas pencarian ikan yang berisiko, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan sambang nusa di Pulau Saponda dan memberikan bantuan rompong kepada masyarakat Desa Saponda.
Dalam perkembangan terkini, Kabid Propam Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Moch Shaleh, menjelaskan bahwa status hukum kedua anggota Polair yang terlibat sedang intensif diperiksa. "Kami melakukan pemeriksaan secara intensif," ucapnya, Senin (27/11/2023).
Baca Juga: Nelayan Curhat Marak Pengguna Pukat Harimau dan Bom Ikan ke Kapolda Sulawesi Tenggara
Pemeriksaan yang telah dilakukan melibatkan sembilan orang terkait insiden ini, termasuk dua orang dari Ditpolair. Proses pemeriksaan masih berlanjut, dan bidang Propam menegaskan komitmennya dalam menegakkan hukum bagi personel yang melanggar aturan.
Kabid Propam Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Moch Sholeh, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap para saksi-saksi. "Kami sudah mengambil keterangan dari sembilan orang, empat dari anggota Dit Polair, tiga masyarakat, dan dua dari nelayan," katanya.
Saksi-saksi yang sudah diperiksa kemungkinan akan terus bertambah untuk memperkuat fungsi Bidang Propam dalam menegakkan hukum terhadap personel yang melakukan pelanggaran baik disiplin maupun kode etik. Dalam menghadapi insiden ini, kepolisian Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk transparan dan memberikan keadilan kepada semua pihak yang terlibat. (A)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS