Nelayan Curhat Marak Pengguna Pukat Harimau dan Bom Ikan ke Kapolda Sulawesi Tenggara

La Ode Muh Martoton, telisik indonesia
Jumat, 03 Februari 2023
0 dilihat
Nelayan Curhat Marak Pengguna Pukat Harimau dan Bom Ikan ke Kapolda Sulawesi Tenggara
Polda Sulawesi Tenggara gelar Jumat curhat bersama masyarakat pesisir, masyarakat menyampaikan berbagai curhatan ke Kapolda Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.

" Perubahan cuaca, di mana BMKG telah mengeluarkan prakiraan cuaca "

KENDARI, TELISIK.ID - Jumat curhat bersama Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol Teguh Pristiwanto dan Wakapolda Brigjen Pol Waris Agono, di dampingi PJU Polda Sultra bersama masyarakat sekitar pesisir di Kelurahan Bungkutoko Barat, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Jumat (3/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, salah satu perwakilan masyarakat Bungkutoko, Anwar menyampaikan curhatannya mengenai perubahan cuaca, di mana BMKG telah mengeluarkan prakiraan cuaca.

"Saya mau tanyakan ini Pak Kapolda bagaimana tindakan kepolisian untuk mencegah nelayan agar tidak melaut yang dapat membahayakan nelayan itu sendiri?," tanya Anwar.

Menanggapi curahat dari masyarakat pesisir, Kapolda Irjen Pol Teguh Pristiwanto menyampaikan, saat ini pihak Polairud selalu berkoordinasi dengan BMKG terkait perkiraan cuaca, apabila dari BMKG mengeluarkan perkiraan cuaca buruk, Polairud dalam hal ini Binmas Polairud secara langsung melakukan sambang, membagikan selebaran.

Selembaran tersebut berisi himbauan guna memberikan sosialisasi terkait tindak lanjut prakiraan cuaca buruk tersebut, yakni larangan untuk melaut, tetapi terkadang segelintir nelayan memaksakan untuk melaut walaupun sudah dihimbau.

Baca Juga: Terduga Nelayan Pembom Ikan Ditangkap Ditpolairud Nusa Tenggara Timur

"Apabila patroli rutin Polairud menemukan nelayan yang memaksakan diri tersebut, maka nelayan dihimbau dan diharuskan untuk kembali, guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Teguh Pristiwanto.

Masyarakat lainnya, Ambo Sakka Rahim mewakili nelayan Bungkutoko mengapresiasi pihak kepolisian dalam hal ini Polairud Polda Sulawesi Tenggara yang senantiasa menjaga wilayah perairan. Ia menanyakan bagaimana upaya atau tindakan pihak kepolisian untuk mencegah penangkapan ikan dengan pukat harimau dan bom ikan yang dapat merusak ekosistem laut.

Baca Juga: Anggaran Pengawasan Minim, Nelayan Bebas Bom Ikan di Perairan Wakatobi

"Kita selalu memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat nelayan terkait larangan penggunaan pukat harimau, bom ikan dan alat-alat lainnya yang dapat merusak ekosistem laut, selain diimbau, Polairud juga intens melakukan patroli di laut, apabila ditemukan maka langsung diamankan untuk ditindak lanjuti," tegas Kapolda.

Selain hal tersebut, Teguh Pristiwanto juga menambahkan, Polairud telah banyak mengungkap tindak pidana destructive fishing dengan barang bukti berupa bahan peledak yang dirakit dalam bentuk botolan dengan berbagai bentuk, serta dalam kemasan jerigen ukuran 5 liter.

"Hal ini merupakan pencegahan yang telah kami lakukan, ke depan masyarakat nelayan jangan resah, kami secara terus-menerus melakukan tindakan tindakan pencegahan," pungkas jenderal bintang dua asal Jawa Tengah tersebut. (A-Adv)

Penulis: La Ode Muh Martoton

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga