Jenderal Purn Barhim Turun 'Main' Lumpur di Mata Air Jompi

Sunaryo, telisik indonesia
Senin, 07 Juni 2021
0 dilihat
Jenderal Purn Barhim Turun 'Main' Lumpur di Mata Air Jompi
Marsda Purn Barhim bersama warga membersihkan lumpur di mata air Jompi. Foto: Sunaryo/Telisik

" Warga yang melihat kehadiran Barhim, sangat antusias. Barhim pun tak tanggung-tanggung turun ke dalam air, untuk 'bermain' lumpur menggunakan pompa alkon. "

MUNA, TELISIK.ID - Kondisi mata air Jompi yang sangat memprihatinkan membuat kepedulian warga setempat dan yang berdomisili di luar Sultra, seperti yang dilakukan Marsada Purn Barhim.

Mendapat kabar warga Jompi bergotong royong melakukan pembersihan lumpur di sumber mata air warga Kota Raha itu, Jenderal purn Barhim memutuskan pulang kampung untuk ikut bergabung bersama warga, Minggu (6/6/2021).

Warga yang melihat kehadiran Barhim, sangat antusias. Barhim pun tak tanggung-tanggung turun ke dalam air, untuk 'bermain' lumpur menggunakan pompa alkon.

"Saya turun ke sini sebagai bentuk kepedulian terhadap mata air ini. Saya putra asli sini (Jompi). Rumah saya, lokasinya di daerah aliran sungai (DAS)," kata Barhim.

Baca Juga: Kisah Haru Pasutri, Susah Payah Cicil Biaya Haji dari Hasil Berkebun Tapi Batal Berangkat

Mantan Asissten Operasi KASAU itu, mengaku punya banyak kenangan di mata air Jompi. Selain, sebagai sumber mata air, Jompi merupakan tempat rekreasi yang sangat terkenal di Bumi Sowite.

Ia sangat prihatin melihat kondisi Jompi saat ini. Keasrian hutan dan jernihnya air, sudah tidak terlihat lagi. Bahkan, Jompi sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang dulunya sangat ramai menjadikan tempat mencuci pakaian dan berenang.

"Kita harus selamatkan mata air Jompi. Karena, bila tidak, 10 tahun ke depan bisa saja kering dan masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih," terangnya.

Untuk menjaga dan melestarikan Jompi, menurut jebolan Akademi Angkatan Udara tahun 1984 itu, dibutuhkan peran semua pihak, termaksud pemerintah kabupaten (Pemkab).

Baca Juga: Sejarah Pertama Kali Perjalanan Haji di Indonesia Pakai Pesawat, Jemaah Bayar Rp 16.691

Peran yang bisa dilakukan adalah melakukan penanganan awal dengan pengerukan lumpur di DAS. Kemudian, dilanjutkan dengan penghijauan kembali hutan di sekitar mata air.

"Saya sangat apresiasi kepedulian warga. Saya secara pribadi akan terus membantu," kata pria kelahiran Muna 8 Mei tahun 1960 silam itu.

Jumadin, warga Jompi menerangkan, aksi pembersihan lumpur telah dilakukan selama dua pekan. Warga bergotong royong membersihkan lumpur. Untuk biaya oprasional dan makan, semua bersumber dari swadaya warga.

"Sudah tujuh tahun, lumpur ini tidak dibersihkan. Insyaallah, ini akan menjadi kegiatan rutin kita setiap minggunya," ujarnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga