Jokowi Dikabarkan Bakal Rombak Kabinet Jelang Akhir Jabatan, Empat Menteri Disebut-sebut Digeser

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 15 Agustus 2024
0 dilihat
Jokowi Dikabarkan Bakal Rombak Kabinet Jelang Akhir Jabatan, Empat Menteri Disebut-sebut Digeser
Setidaknya ada empat menteri bakal diganti jelang akhir jabatan Presiden Jokowi. Foto: Instagram@jokowi

" Sebulan setelah melakukan perombakan kabinet, Presiden Joko Widodo kembali dikabarkan akan mengganti sejumlah anggota kabinetnya "

JAKARTA, TELISIK.ID - Sebulan setelah melakukan perombakan kabinet, Presiden Joko Widodo kembali dikabarkan akan mengganti sejumlah anggota kabinetnya. Rumor ini semakin kuat menjelang akhir masa jabatannya, dengan empat menteri disebut-sebut bakal digeser.

Rencana reshuffle kabinet terbaru ini diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat, menandakan bahwa perubahan besar kemungkinan akan terjadi dalam lingkaran pemerintahan.

Kabar mengenai reshuffle ini muncul dari tiga sumber yang terdiri dari politisi partai pendukung pemerintahan Jokowi serta seorang pejabat yang berada di lingkaran Istana, seperti dikutip dari Tempo, Kamis (15/8/2024).

Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa reshuffle kali ini akan mencakup perubahan signifikan yang akan berdampak pada beberapa posisi kunci dalam Kabinet Indonesia Maju.

Dalam perombakan kali ini, dua kader dari partai besar, yakni Partai NasDem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dikabarkan akan dikeluarkan dari kabinet. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, yang berasal dari Partai NasDem, serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly, yang merupakan kader PDIP, disebut-sebut sebagai dua menteri yang akan digantikan.

Yasonna Laoly dikabarkan akan digantikan oleh Supratman Andi Agtas, seorang politisi dari Partai Gerindra. Supratman saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk periode 2019-2024. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi DPR, namun posisi tersebut baru saja diambil alih oleh rekannya sesama kader Gerindra, Wihadi Wiyanto.

Baca Juga: Jokowi Sebut Istana Kepresidenan di Jakarta Beraroma Kolonial, Begini Sejarahnya dan Isi Bangunan

Sementara itu, Raja Juli Antoni diproyeksikan sebagai calon pengganti Siti Nurbaya. Saat ini, Raja Juli menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. Ia juga merupakan anggota Mahkamah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang saat ini dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi.

Kehadiran Raja Juli di Kabinet Indonesia Maju, jika benar terjadi, akan memperkuat posisi PSI dalam pemerintahan, terutama menjelang pilkada serentak 2024 yang semakin dekat.

Selain dua posisi tersebut, satu posisi menteri lainnya juga dikabarkan akan mengalami perubahan. Bahlil Lahadalia, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi, digadang-gadang akan ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Arifin Tasrif.

Kursi Bahlil sebagai Menteri Investasi akan digantikan oleh Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, tidak membantah kabar tersebut. Heru hanya menjawab dengan singkat ketika dikonfirmasi mengenai tanggal serta nama-nama yang akan masuk dan keluar dari kabinet. "Hampir," katanya sambil menambahkan emoji tertawa dalam aplikasi perpesanan, Senin, 12 Agustus 2024.

Namun demikian, Arifin Tasrif, Bahlil Lahadalia, Raja Juli Antoni, Siti Nurbaya, Rosan Roeslani, dan Yasonna Laoly masih belum memberikan tanggapan terkait rencana perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Masih dari Tempo, meskipun rumor reshuffle kabinet semakin kencang, Istana Kepresidenan memastikan bahwa Jokowi belum berencana mengocok ulang komposisi kabinet dalam waktu dekat.

"Tidak ada rencana atau agenda reshuffle kabinet pada tanggal 14 atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, melalui pesan singkat ketika dikonfirmasi Rabu (14/8/ 2024).

Ari juga menegaskan bahwa seperti yang telah disampaikan oleh Jokowi sebelumnya, pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif presiden yang dapat dipergunakan jika diperlukan.

Jokowi sendiri tidak menutup kemungkinan adanya reshuffle, seperti yang diungkapkannya dalam beberapa kesempatan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Istana berusaha untuk menepis rumor, keputusan final tetap berada di tangan Jokowi, yang masih memiliki waktu untuk melakukan perubahan sebelum masa jabatannya berakhir.

Baca Juga: BPIP Klaim Tak Ada Paksaan Soal Pencopotan Jilbab 18 Muslimah Anggota Paskibraka Bertugas di IKN

Presiden Jokowi menanggapi isu perombakan kabinet dengan sikap yang cukup terbuka. Dalam sebuah keterangan pers yang diberikan di Training Center PSSI Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024), Jokowi tidak membantah kemungkinan adanya reshuffle dalam waktu dekat.

"Ya kalau diperlukan. Kalau diperlukan (bisa terjadi)," ujar Jokowi seperti dilansir dari tribunnews.com.

Menurutnya, reshuffle bisa saja terjadi jika diperlukan, mengingat masih adanya hak prerogatif yang dimiliki oleh presiden dalam menentukan komposisi kabinet.

Saat kembali ditanya oleh wartawan mengenai kemungkinan reshuffle dilakukan dalam waktu dekat, Jokowi tidak menjawab dengan gamblang.

"Saya kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif," kata Jokowi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga