Jurus Pemda Manggarai Antar 4 Desa Tertinggal Jadi Desa Maju
Berto Davids, telisik indonesia
Senin, 03 Oktober 2022
0 dilihat
Bupati Heribertus Nabit saat menyampaikan jurus yang dipakai Pemda Manggarai dalam mengantar 4 desa tertinggal menjadi desa maju. Foto: Ist.
" Berkat jurus yang sangat apik dan kerja keras yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai dan didukung oleh pemerintah desa, hasilnya, indeks membangun desa sangat positif "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Jurus Pemerintah Kabupaten Manggarai, NTT, berhasil mengantar 4 desa tertinggal menjadi desa maju. Indeks membangun desa pun mengalami perubahan yang cukup signifikan pada tahun 2022 ini.
Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit mengatakan, berkat jurus yang sangat apik dan kerja keras yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai dan didukung oleh pemerintah desa, hasilnya, indeks membangun desa sangat positif dan cukup signifikan.
Dikatakan Nabit, walaupun jumlah desa di Manggarai sangat banyak dan wilayah desanya sangat luas, jurus Pemkab Manggarai dan pemerintah desa menghasilkan sejumlah prestasi.
Dia sampaikan, pada tahun sebelumnya terdapat 5 desa dengan status sangat tertinggal. Namun pada tahun 2022 sudah berhasil didorong peningkatan statusnya menjadi desa tertinggal, bahkan ada yang lompat kelas menjadi desa berkembang.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, sebelumnya tidak ada desa yang berstatus desa maju.
“Puji Tuhan berkat berbagai upaya yang dilakukan, tahun ini sudah ada 4 desa yang berstatus desa maju,” kata Nabit, Senin (3/10/2022).
Baca Juga: Pj Bupati Muna Barat Kucurkan Biaya Tak Terduga Bantu Korban Kebakaran
Hal yang paling luar biasa, lanjutnya, pada tahun 2022 jumlah desa tertinggal berkurang sangat drastis jumlahnya, yaitu dari 78 desa, turun menjadi 42 desa.
Selanjutnya dia paparkan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk jumlah desa dengan status desa berkembang, yakni dari 62 desa berkembang.
“Pada tahun 2022 jumlah desa dengan status desa berkembang naik menjadi 99 desa,” ungkapnya.
Melihat data capaian tersebut, katanya, pemerintah cukup optimis berada di jalur yang benar dalam upaya mengejar berbagai ketertinggalan yang dialami. Namun hal tersebut tentunya tidak lantas membuat pemerintah segera berpuas diri.
Menurut dia, bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai, capaian ini belumlah cukup, bahkan dianggapnya masih tahap awal.
“Karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama akibat efek pandemi COVID-19 serta inflasi yang kini sedang dihadapi dan berlangsung yang sangat mempengaruhi seluruh aspek pembangunan,” imbuhhya.
Salah satu jurus yang sudah dan sedang dilakukan adalah dengan mendorong pemekaran wilayah desa.
Menurutnya, selain sebagai upaya pendekatan pelayanan kepada masyarakat, tujuan utama pemekaran wilayah desa yang paling mendasar adalah percepatan pemerataan pembangunan di wilayah Manggarai.
Baca Juga: Randis di Muna Penyumbang Tunggakan Pajak Kendaraan Terbesar
“Harapannya adalah, dengan adanya wilayah-wilayah administratif yang baru semakin mempersempit gap pembangunan yang terjadi, sehingga setiap sudut wilayah di Kabupaten Manggarai bisa menikmati pembangunan dengan laju yang sama,” pungkasnya.
Terpisah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta semua kepala desa untuk memanfaatkan segala potensi di daerahnya. Karena itu, Viktor menyebut, menjadi seorang kepala desa harus pintar dan mau bekerja keras.
Ia menambahkan, seorang kades harus pintar, peduli, berani, inovatif dan bisa menjadi contoh bagi orang lain.
“Itu teori modern. Harus mampu menggerakkan petani untuk bisa jadi wirausaha mandiri. Ini yang disebut kita bangkit dari ketertinggalan dengan membangun potensi kita,” jelasnya. (B)
Penulis: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali