Keindahan Desa Wisata Limbo Wasamparona Baubau Tarik Perhatian Pariwisata
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 29 Juni 2023
0 dilihat
Desa Wisata Lombo Wasamparona memiliki objek wisata air terjun yang memukau. Foto: Facebook Hutan Pinus Samparona
" Limbo Wasamparona, salah satu dari 13 Limbo yang terletak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, semakin menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Apalagi Limbo Wasamparona ini menjadi salah satu perwakilan tempat wisata yang telah berhasil masuk dalam kategori 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023 "
BAUBAU, TELISIK.ID - Limbo Wasamparona, salah satu dari 13 Limbo yang terletak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, semakin menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Apalagi Limbo Wasamparona ini menjadi salah satu perwakilan tempat wisata yang telah berhasil masuk dalam kategori 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.
Dikutip dari kemenparekraf.go.id, luas Limbo Wasamparona di Kelurahan Kaisabu Baru mencapai 38,00 KM2 dan menjadi ibu kota Kecamatan Sorawolio. Limbo sendiri dalam Bahasa Wolio berarti Desa atau Kelurahan, sementara Wasamparona merupakan Bahasa daerah setempat yang berarti "Percikan Air".
Dikenal dengan keindahan alamnya, Limbo Wasamparona atau Kelurahan Kaisabu Baru terletak dalam jarak yang cukup dekat dari Pusat Kota Baubau (sekitar 12 Km) dan Pusat Kota Kabupaten Buton serta Kabupaten Buton Selatan (sekitar 20 Km). Dari Bandara Betoambari, lokasi ini dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih setengah jam dengan jarak sekitar 15 km.
Pengembangan Limbo Wasamparona sebagai destinasi pariwisata telah menjadi perhatian serius. Keunikan Limbo Wasamparona menawarkan beragam daya tarik wisata, mulai dari wisata budaya, wisata alam hingga wisata buatan. Salah satu daya tarik yang menonjol adalah Hutan Pinus Wasamparona, yang menawarkan pesona alam hutan yang memukau.
Paket wisata ini juga menawarkan pengalaman lebih dekat dengan alam liar yaitu dua air terjun Samparona dan Kantongara. Kemudian juga terdapat gua ular dan seribu kelelawar.
Beberapa ritual adat yang dijalankan oleh masyarakat setempat juga menjadi bagian dari kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam pertanian di kawasan Limbo Wasamparona.
Selain itu, taman keanekaragaman hayati juga menjadi daya tarik unggulan yang menawarkan keindahan dan keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan serta potensi pertanian yang dikelola oleh masyarakat secara modern maupun tradisional dengan pola tanam secara gotong royong.
Pengelolaan dan pembangunan kawasan wisata hutan pinus Wasamparona telah menjadi peran aktif Pemerintah Kota Baubau, yang didukung oleh Karang Taruna Kaisabu Baru dan Kelompok Sadar Wisata Samparona. Berbagai upaya dilakukan, termasuk peningkatan wahana permainan outbound dan area kemah, untuk memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Tak hanya itu, pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar kawasan Limbo Wisata Wasamparona juga turut menggeliat. Berbagai UMKM makanan dan minuman menawarkan produk lokal andalan seperti jagung ungu. Selain itu, tersedia juga penyewaan pondok wisata dan produk kreatif berupa hand craft lokal.
Pemerintah Kota Baubau dan masyarakat setempat berkomitmen untuk terus mengoptimalkan keindahan Limbo Wasamparona sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tenggara. Apalagi Limbo Wasamparona ini, menjadi salah satu perwakilan dari Sulawesi Tenggara yang telah berhasil masuk dalam kategori 500 besar ADWI tahun 2023, yang sebagaimana diumumkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf?RI).
Pengumuman tersebut disampaikan secara langsung oleh Menparekraf RI, Sandiaga Uno melalui akun Instagram @kemenparekraf.ri.
Sebagai tambahan, ADWI adalah ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian Kemenparekraf/Baparekraf. Tak hanya “berlomba”, ADWI 2023 diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia.
ADWI akan menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sehingga, ke depannya mengangkat desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia, serta berdaya saing global dan berkelanjutan.
Di sisi lain, ADWI 2023 dapat menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Sehingga, dapat meningkatkan perekonomian desa tersebut, sekaligus menstimulasi kolaborasi antar unsur pentahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) demi kemajuan desa wisata. (B-Adv)