Kekuatan Doa, Mengubah yang Mustahil Menjadi Mustajab, Ini Penjelasannya

Irawati, telisik indonesia
Rabu, 19 Januari 2022
0 dilihat
Kekuatan Doa, Mengubah yang Mustahil Menjadi Mustajab, Ini Penjelasannya
Berdoa dalam Islam adalah sikap berserah diri kepada Allah SWT. Foto: Repro okezone.com

" Bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil di dunia ini, termasuk dalam mengabulkan doa yang menurut akal mustahil dikabulkan "

KENDARI, TELISIK.ID - Doa merupakan suatu permohonan kepada Allah SWT dengan segala kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya.

Berdoa dalam Islam adalah sikap berserah diri kepada Allah SWT. Pengertian doa ini dituturkan Imam Hafizh Ibnu Hajar dari Imam At-Thaibi dalam kitab Fathul Bari, memperlihatkan sikap berserah diri dan merasa membutuhkan Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada pencipta serta merasa butuh kepada Allah SWT.

Berdoa dalam Islam merupakan ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT pun, menegaskan bagi orang-orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya, itulah gambaran kesombongan sesungguhnya sebagaimana dalam Al-Qur'an surah Ghafir ayat 60 ini.

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Mengutip liputan6.com, doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT. Hal ini ditegaskan, oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah dengan musnad Ahmad: “Tidak ada yang paling mulia di sisi Allah SWT daripada doa.”

Ada dua macam pengertian doa dalam Islam yang perlu diketahui. Dalam jurnal berjudul Kedudukan Doa dalam Islam oleh Dr.H.Maman Sutarman, M.M.Pd, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan DPK. STAI. Muhammadiyah Garut, dua macam doa itu adalah doa ibadah dan doa permohonan.

“Kedekatan Allah SWT dengan hamba-Nya terbagi dua macam yaitu kedekatan ilmu-Nya dengan setiap mahluk-Nya, dan kedekatan dengan hamba-Nya dalam memberikan setiap permohonan, pertolongan dan taufik kepada mereka,” dijelaskan.

Melansir pikiran-rakyat.com, ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan amalan yang bisa mengabulkan doa atau hajat yang mustahil terkabul.

Bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil di dunia ini, termasuk dalam mengabulkan doa yang menurut akal mustahil dikabulkan. Ustaz Adi Hidayat mengatakan ada rumus bagaimana hajat yang mustahil itu bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Menjadi Penanda di Hari Akhir, Ini 7 Keutamaan Perbanyak Sujud

UAH menjelaskan amalan yang bisa mengabulkan doa atau hajat yang mustahil terkabul.

Bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil di dunia ini, termasuk dalam mengabulkan doa yang menurut akal mustahil dikabulkan.

UAH mengatakan, ada rumus bagaimana hajat yang mustahil itu bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Mulanya Ustaz Adi Hidayat menceritakan tentang Nabi Ibrahim AS ketika istrinya divonis tidak bisa memiliki anak karena sebab tertentu. Namun, Nabi Ibrahim AS begitu sabar dan sangat baik kepada orang lain, termasuk orang yang tak dikenalnya sekali pun.

Dengan santun Nabi Ibrahim AS menjamu mereka semua dengan makanan yang dengan tulus disiapkan oleh dia dan istrinya. Setelah makanan itu di hidangkan, tak sedikit pun yang dimakan oleh 5 tamu itu sampai Nabi Ibrahim AS bertanya-tanya dalam hatinya.

Setelah beberapa lama identitas mereka terungkap, 5 orang itu mengkaui bahwa mereka adalah malaikat Allah yang menyamar.

Namun, karena kebaikan Nabi Ibrahim AS para malaikat pun menyampaikan mukjizat dari Allah Subhana wa Ta'ala dan memberi istrinya keturunan yang langsung anugerahnya dari Allah.

“Kan jarang ada tamu malam-malam dijamu dan diberi gule dibikinin sendiri,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Dari cerita tersebut Ustaz Adi Hidayat mengatakan, tidak ada yang mustahil di dunia ini.

“Kalau Anda ingin mendapatkan jawaban dari doa yang kata orang mustahil, maka lakukanlah amalan yang menurut orang sulit dilakukan,” kata UAH.

Baca Juga: Hikmah di Balik Perintah Berbuat Baik Kepada Orang Tua

“Orang malam tidur Anda bangun untuk tahajud, orang siang makan anda puasa,” sambungnya.

Selain itu, orang kaya yang bersedekah adalah hal wajar karena hartanya banyak.

“Anda kumpulkan dapat seribu disisihkan Rp. 200 dan seterusnya untuk disedekahkan, dan niatkan untuk mencapai apa yang Anda inginkan,” katanya mencontohkan.

“Jika benar itu dibutuhkan, Allah akan mudahkan,” tutur Ustaz Adi Hidayat.

Oleh sebab itu, jika kita melakukan perbuatan yang menurut orang tidak mungkin, maka Allah akan memberikan sesuatu yang menurut banyak orang mustahil didapatkan. (C)

Reporter: Irawati

Editor: Haerani Hambali 

Baca Juga