Keluarga Ungkap Ada Firasat Sebelum Nelayan Hilang di Pantai Jodoh Buton Selatan

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Kamis, 15 Agustus 2024
0 dilihat
Keluarga Ungkap Ada Firasat Sebelum Nelayan Hilang di Pantai Jodoh Buton Selatan
La Hamidu (57) nelayan yang hilang di perairan Pantai Jodoh, Batuaga, Buton Selatan. Foto: Safril

" Sudah memasuki hari keenam pencarian seorang nelayan hilang saat memancing di sekitaran perairan Buton Selatan. Nelayan bernama La Hamidu (57), berasal dari Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Sudah memasuki hari keenam pencarian seorang nelayan hilang saat memancing di sekitaran perairan Buton Selatan. Nelayan bernama La Hamidu (57), berasal dari Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan.

Sebelum dilaporkan dan dinyatakan hilang, La Hamidu berpamitan kepada orang rumah untuk melakukan aktifitas melaut atau memancing di sekitar area rompong miliknya, sebagaimana biasanya. Pada Hari Jumat (9/8/2024) sekitar pukul 5.00 pagi, Hamidu meninggalkan rumah.

Namun sampai waktu menunjukan pukul 10.00, La Hamidu tak kunjung kembali ke rumah. Sebab khawatir, anaknya, Safril, langsung menuju ke pesisir Pantai Jodoh untuk memastikan keberadaan ayahnya. Akan tetapi hasilnya nihil.

Pengecekan kembali dilakukan sesaat setelah salat Jumat selesai. Penyisiran ia lakukan bersama nelayan di sana, mulai dari sekitar pesisir pantai jodoh, area rompong tempat biasa Hamidu memancing ikan, sampai area perairan Sampolawa. Namun hingga menjelang maghrib tiba, hasil yang diperoleh tetap sama.

Tidak mau mengambil risiko, Safril yang juga merupakan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung melaporkan berita kehilangan atas satu orang nelayan hilang itu kepada BPBD Buton Selatan pada Pukul 13.00 siang. Kemudian memasuki hari ke-2 Hamidu dinyatakan hilang, tim SAR gabungan dikerahkan untuk menyisir di sekitar perairan Pantai Jodoh.

Baca Juga: Kisah Pilu Dua Nelayan Asal Buton Dihantam Gelombang Tinggi di Perairan Wabula

Lanjutnya, Safril mengungkapkan kondisi koli-koli (sampan) milik sang Ayah, terbuat dari fiber dengan keadaan utuh dan masih bagus. Hanya saja, pada salah satu penyeimbangan pada sampan (jarangka) mengalami sedikit kerusakan yang belum sempat diperbaiki oleh Hamidu.

Safril menuturkan kondisi cuaca pada Jumat  (9/8/2024) yang aman angin berhembus cukup kencang, sebelumnya juga Ia sempat mengimbau sang ayah untuk tidak dulu melakukan aktivitas melaut dikarenakan kondisi cuaca angin kencang seperti saat ini.

Pada satu bulan lalu, sebelum kejadian hilangnya Hamidu di sekitar Perairan Pantai Jodoh, Safil terus menurus dihantui firasat yang kurang baik terhadap kebiasaan ayahnya yang terus menerus turun memancing di sekitar area rompong.

“Satu bulan lalu sudah firasat sama Bapak, seperti ada rasa khawatir ku terus ketika Bapak turun memancing sekalipun keadaan laut tenang,” ungkap Safril saat ditemui telisik di Rumahnya, Kamis (15/8/2024).

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Buton Selatan, mengatakan memasuki hari ke-6 pencarian, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan Ops SAR terhadap satu orang Nelayan yang belum kembali melaut.

Sejak pukul 07.00 pagi waktu setempat, pencarian kembali digelar dengan membagi 2 tim. Tim pertama menyisir mulai dari Pelabuhan Kapoa ke Tanjung Labulengke, sisi Pulau Kadatua bagian barat sepanjang 11 NM.

Baca Juga: Nelayan di Kolaka Ditemukan Setelah Hilang Sepekan

Tim Kedua, menyisir dari tanjung Lamasega hingga ke perairan kaimbulawa, menyisir sisi Pulau Siompu bagian selatan sepanjang 6 NM. Terkait kondisi cuaca, Ia mengatakan umumnya berawan dengan kecepatan angin 2 – 13 km/jam dari arah timur serta ketinggian gelombang mencapai 0,5 – 1 meter.

Adapun alat yang digunakan pada proses pencarian yakni, Rescue truck, RIB, Longbiat, Palsar Medis, Palsar Evakuasi, Peralatan Komunikasi, dan pendukung lainnya. Dengan unsur yang terlibat di dalamnya d iantaranya yakni, Pos SAR Baubau, BPBD Buton Selatan, PMI Baubau, Babinsa Desa Bola, Polsek Batauga, Masyarakat sekitar dan keluarga korban.

Keluarga terus mendoakan Hamidu tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja dan dapat kembali dengan selamat, untuk berkumpul dengan keluarga di rumah. Begitu terlihat jelas ke khawatiran diraut wajah anggota keluarga, mata berkaca-kaca menahan air mata saat menceritakan kronologi kejadian hingga adanya firasat jauh sebelum hilangnya Hamidun di perairan Pantai Jodoh. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga