Kemendagri Latih Operator Desa Kelola Keuangan Berbasis Aplikasi

Erni Yanti, telisik indonesia
Rabu, 10 Mei 2023
0 dilihat
Kemendagri Latih Operator Desa Kelola Keuangan Berbasis Aplikasi
80 operator desa se-Kabupaten Muna Barat mengikuti bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan desa berbasis aplikasi SISKEUDES. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Untuk meningkatakan kapasitas pemerintah desa, operator desa diberikan bimbingan cara mengelola keuangan desa menggunakan aplikasi SISKEUDES "

KENDARI, TELISIK.ID - Untuk meningkatakan kapasitas pemerintah desa, operator desa diberikan bimbingan cara mengelola keuangan desa menggunakan aplikasi SISKEUDES.

Bersama Kementerian Dalam Negeri, BPKP mendorong akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dengan mengembangkan aplikasi tata kelola keuangan desa yaitu Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES). 

Dalam rangka mendorong implementasi SISKEUDES secara penuh, BPKP berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Ditjen Bina Pemerintahan Desa untuk memfasilitasi implementasi aplikasi SISKEUDES secara bertahap.

Selain itu, BPKP juga berkoordinasi dengan KPK menghimbau kepada seluruh kepala desa untuk mengimplementasikan aplikasi SISKEUDES. 

Pj Bupati Muna barat, Bahri mengatakan, pengelolaan keuangan desa dipastikan harus tertib, efektif, transparan, bertanggung jawab dan sesuai perundang-undangan.

Baca Juga: Dikenalkan, Pembelajaran Daring Berbasis Aplikasi Android Libatkan Orangtua Murid 

Dikatakan, saat ini ada 24 desa di Muna Barat yang mengalami keterlambatan penganggaran, disebabkan kelemahan dalam penguasaan aplikasi.

"Berangkat dari permasalahan itu, sehingga dibuatkan bimtek berbasis aplikasi SISKEUDES, dengan sasaran yang kita tuju ke depan adalah ketepatan dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan desa," pungkas Bahri.

SISKEUDES merupakan sistem pengelolaan keuangan berbasis aplikasi, setiap tahunnya mengalami perubahan menu. Auditor sekaligus pemateri bimtek dari BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Arief Sagita mengungkapkan, bimtek ini memang perlu dilakukan. Selain untuk me-refresh, juga untuk membantu memperjelas prioritas dana desa tahun 2023.

"Prioritas pembangunan desa saat ini sudah berubah lagi mulai dari ketahanan pangan hingga kemiskinan ekstrem," jelas Muhammad Arief Sagita.

Dia mengungkapkan, aplikasi SISKEUDES dikembangkan bersama BPKP dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan transparansi antara pusat dan daerah, untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh desa dan arahnya kemana saja.

Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Muna Barat, Aswin, mengungkapkan, bimtek ini sangat penting dalam rangka peningkatan sumber daya manusia dan menghasilkan operator-operator desa yang kompeten.

"Kegiatan bimtek ini sangat luar biasa karena melibatkan orang-orang yang berkompeten, untuk meciptakan sumber daya manusia yang berkualitas agar penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa tepat sasaran," jelas Aswin.

Baca Juga: Ujian Tingkat SD Kota Kendari Berbasis Digital

Dari pihak pemerintah desa sendiri sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pengenalan pengelolaan administrasi dan keuangan desa berbasis aplikasi dan digital.

"Banyak yang masih minim tata kelola administrasi dan keuangan desa sehinga bimtek ini perlu diselenggaraan untuk menata keuangan di desa, baik dari pengeluaran, pembiayaan maupun pendapatan," ungkap Sugianto Zaman, salah seorang peserta bimtek, operator Desa Kembarmaminasa, Kecamatan Maginti.

Bimtek ini digelar di Hotel Claro Kendari ini sejak tanggal 8 hingga 11 Mei, diikuti 80 operator masing-masing desa dari 11 kecamatan se-Kabupaten Muna barat. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga