Ketika Reo Disulap Jadi Kota Takjil
Berto Davids, telisik indonesia
Senin, 04 April 2022
0 dilihat
Suasana di lapak jualan takjil samping Masjid Besar Nurul Huda Reo. Foto: Berto Davids/Telisik
" Para pengendara motor harus ekstra hati-hati jika melewati jalur itu, sebab tempat yang tak biasa dikerumuni banyak orang itu mendadak ramai "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Sore itu, Senin (4/4/2022), sekitar pukul 15.00 Wita menjelang buka puasa hari kedua. Kondisi kota kecil di Manggarai bagian Utara, Reo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tampak tak seperti biasanya.
Di emperan toko, masjid dan perumahan yang biasanya dipenuhi bangunan dengan arsitek modern kini tampak samar karena tertutup cat papan dan lapak bertenda biru. Lorong-lorong kecil sisi kanan dan kiri di emperan toko Alam Damai dan Masjid Besar Nurul Huda menjadi macet seketika.
Para pengendara motor harus ekstra hati-hati jika melewati jalur itu, sebab tempat yang tak biasa dikerumuni banyak orang itu mendadak ramai.
Saat ditelusuri lebih dekat, ternyata para penjual takjil sedang sibuk membereskan dagangannya.
Mulai dari penjual nasi timbuh, es buah, kolak kacang, buah-buahan hingga lauk pauk perlahan mendorong gerobak menuju lapak mereka. Panas terik Kota Reo yang menyengat tubuh rupanya tidak menyulutkan semangat para penjual takjil untuk menjajakan jualannya.
Ada pula penjual dadakan yang bermunculan. Mereka berbondong-bondong menjual takjil dengan beraneka ragam menu yang cocok jadi hidangan buka puasa.
Sungguh tak menyangka, Reo pada sore itu disulap menjadi kota takjil.
Alhamdullilah, jualan takjil ini bisa membuka peluang rezeki di bulan yang penuh berkah, bulan ramadan.
Baca Juga: 21 ASN Coba Peruntungan di Pilkades Konsel, Ada Suami Versus Istri
Setelah seharian menahan lapar dan dahaga biasanya masyarakat beramai-ramai membeli takjil. Tentu ini kesempatan bagi anda yang ingin menghapus lapar dan dahaga itu.
Zubaida, satu dari sekian banyak penjual takjil yang berjualan di samping Masjid Besar Nurul Huda Reo, mempunyai aneka ragam menu. Selain rasanya membuat pembeli ketagihan, di lapak jajanan takjil pun banyak pilihan. Mulai dari kolak, es buah dengan warna warni dan aneka minuman manis lainnya.
Begitu juga dengan dagangan Ibu Hamila yang mempunyai beragam menu makanan dan kue khas.
"Alhamdulliah, tahun ini bisa jualan lagi. Ini untuk rezeki bulan ramadhan" kata Hamila.
Ia juga mengatakan, menu takjil yang didagangkannya tiap tahun nyaris tak pernah berubah, semuanya hampir sama. Larisnya sampai habis.
Zubaida juga mengatkan hal serupa. Ia bilang dagangan takjil yang dibuatnya itu bisa laris sampai buka puasa nanti. Kalau tidak, berarti sebagiannya bisa dibawa pulang ke rumah untuk buka puasa bersama keluarga.
Takjil yang dijualnya itu, kata dia, dibuat pada jam-jam salah Lohor dan dijual pada hari itu juga sehingga rasanya masih enak dimakan.
Baca Juga: Pemuda Konsel Bangunkan Warga Sahur Pakai Gerobak dan Alat Seadanya
"Biasanya kalau tiba jam Lohor, kami langsung buat dan kemudian dijual ke lapak. Hasil yang kami dapat dari jualan takjil ini adalah rezeki ramadan" katanya.
Menariknya, jualan takjil ibu-ibu itu bukan hanya diminati oleh sesama muslim yang sedang menjalankan puasa. Tetapi juga diminati oleh orang-orang yang non muslim.
Banyak orang-orang non muslim yang antusias mendatangi lapak takjil untuk merasakan nikmatnya menu yang dijual. (A)
Reporter: Berto Davids
Esitor: Kardin