Korban Meninggal di Luwu Utara Bertambah Jadi 36 Orang

Marwan Azis, telisik indonesia
Minggu, 19 Juli 2020
0 dilihat
Korban Meninggal di Luwu Utara Bertambah Jadi 36 Orang
Proses evakuasi korban meninggal dunia yang ditemukan oleh tim gabungan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). Korban berjenis kelamin perempuan tersebut belum terindentifikasi identitasnya. Foto: Ist.

" Proses evakuasi korban yang belum teridentifikasi tersebut berjalan selama empat jam. Kondisi korban yang tertimbun lumpur dan pepohonan serta akses jalan yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki membuat proses evakuasi cukup sulit dilakukan oleh tim gabungan. "

LUWU UTARA, TELISIK.ID – Korban banjir bandang Luwu Utara terus bertambah jadi 36 orang meninggal dunia, setelah kemarin tim gabungan kembali berhasil menemukan 1 korban di Desa Radda.

Korban berjenis kelamin perempuan itu ditemukan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, BPBD Kota Palopo, Basarnas, Palang Merah Indonesia, Tagana Kabupaten Luwu Utara, Petugas Damkar Luwu dibantu dari unsur TNI/Polri beserta warga di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara.

“Proses evakuasi korban yang belum teridentifikasi tersebut berjalan selama empat jam. Kondisi korban yang tertimbun lumpur dan pepohonan serta akses jalan yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki membuat proses evakuasi cukup sulit dilakukan oleh tim gabungan,” kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB kepada Telisik.id, Minggu (19/7/2020).

Baca juga: Lompat Batu Nias, Tradisi Unik di Dunia

Hingga saat ini dilaporkan ada sebanyak 36 korban meninggal dunia, 67 hilang, 51 luka dan dirawat serta 14.483 mengungsi di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba.

Menurut Raditya, tim  masih fokus melakukan pencarian korban yang hilang, karena diperkirakan, korban masih akan bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur hingga setinggi lebih dari 2 meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses.

“Kondisi tersebut tentunya menyulitkan tim dalam upaya melakukan pencarian para korban yang diduga banyak yang tertimbun lumpur atau terseret arus,”ujarnya.

Ia menambahkan, dalam pencarian korban banjir yang hilang, tim mengerahkan beberapa alat berat jenis ekskavator untuk memudahkan pencarian serta membersihkan akses jalan yang terputus akibat timbunan lumpur.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga