Luar Biasa, Mahasiswa UHO Kendari Raup Untung Puluhan Juta Rupiah karena Buka Usaha Ini
Mardianto, telisik indonesia
Rabu, 22 Mei 2024
0 dilihat
Suasana di RPU (Rumah Potong Unggas) Emas Kendari ketika sedang melayani konsumen. Foto: Mardianto/Telisk
" Salah satu Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, meraup keuntungan hingga jutaan rupiah per bulan melalui usaha Rumah Potong Unggas (RPU) yang ia dirikan "
KENDARI, TELISIK. ID - Salah satu Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah per bulan melalui usaha Rumah Potong Unggas (RPU) yang ia dirikan.
Sebagai mahasiswa, tentu memiliki kesibukan yang padat, mulai dari tugas kuliah, praktikum, hingga aktif dalam organisasi. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi usahawan sukses dalam waktu yang bersamaan.
Hal ini dibuktikan oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Sastra Wijaya (24), yang sukses mendirikan usaha "Rumah Potong Unggas Emas Kendari".
Rumah potong unggas atau ayam merupakan usaha yang menyediakan jasa pemotongan ayam, sehingga nantinya konsumen hanya tinggal menerima ayam yang telah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai permintaan.
Selain sibuk kuliah dan mempunya usaha tempat pemotongan unggas, Sastra Wijaya juga aktif dalam beberapa organisasi kampus bahkan pernah menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Peternakan UHO (2022-2023).
Berdasarkan wawancara dengan Telisik.id Selasa (21/5/2024), diketahui bahwa sebelum usahanya menjadi seperti sekarang, ia juga pernah mendirikan usaha penjualan telur puyuh melalui program yang diadakan oleh Fakultas Peternakan UHO, bernama PPK (Program Pengembangan Kewirausahaan) pada tahun 2020. Sayangnya usaha tersebut tidak bertahan lama.
"Saya dulu awal usahanya bukan di pemotongan ayam tapi jual telur puyuh, sudah berjalan satu tahun lebih tapi tidak berhasil," ungkapnya.
Baca Juga: Menjanjikan, Bisnis Konter Pulsa di Kendari Raup Untung Belasan Juta Rupiah per Bulan
"Saat itu memang masih kurang ilmu saya, komunikasi dengan tim juga tidak baik. Selain itu juga karena saya lihat telur puyuh ini bukan komoditas primer yang dibutuhkan di Kota Kendari," tambahnya.
Di tahun kedua program PPK yang diadakan oleh Fakultas Peternakan UHO, ia kembali bersemangat memutuskan untuk membuat usaha jasa pemotongan ayam broiler (ayam potong).
Ide tersebut merupakan hasil diskusi dan usulan dari Dekan Fakultas Peternakan UHO Ali Bain, dan kebetulan saat itu juga ada temannya yang mempunyai ide yang sama.
Mereka lalu membentuk kelompok dan mendirikan usaha rumah potong ayam, bertempat di salah satu laboratorium Fakultas Peternakan UHO, di depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi.
Melihat prospek kebutuhan ayam potong yang tinggi di Kota Kendari, Ia menjadi optimis bahwa usaha yang dirintis kali ini akan berhasil.
Setelah mulai beroperasi melayani pesanan konsumen, terjadi lagi musibah yg menimpa usahanya, padahal saat itu belum genap satu minggu berjalan.
Usaha pemotongan ayam yang ia dirikan mengalami kebangkrutan, bahkan sampai 2 kali dangan total kerugian belasan juta rupiah.
"Bangkrut yang pertama itu kami ditipu. Baru masuk hari keenam usaha berjalan, ada masuk orderan 80 ekor, weee kami bahagia. Akhirnya kami putuskan untuk stok ayam 100 ekor yang biasanya hanya 20 - 30 ekor per hari. Setelah ayam kami sudah kerja semua, sudah dipotong, bersihkan, eh..ternyata malah di-cancel. Coba berapa juta kami rugi itu? Sampai bingung bagaimana membayar ayam yang sudah kami ambil," ungkapnya.
Akhirnya apa yang bisa dijual, terpaksa dijual, termasuk sisa saldo usaha terpaksa dipakai untuk menutupi utang. Belum cukup juga, ia bahkan sampai menggunakan uang beasiswa Bidikmisi. Alhamdulillah lunas, tapi sisa ayam yang 100 ekor terpaksa dikubur karena bau, sudah busuk.
"Sedih dulu saya cangkul, gali tanah untuk kubur itu ayam," tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Kisah bangkrut kedua kalinya, lagai-lagi mereka ditipu. Kali ini, mereka dikirimi resi pembayaran palsu, sementara ayamnya sdh dikirim 60 ekor.
"Akhirnya ganti lagi pakai uangku," ungkapnya.
Walaupun sempat mengalami jatuh bangun dan kerugian, bahkan sampai habis modal, tidak mematahkan semangat wirausahanya dan berusaha bangkit kembali.
Baca Juga: UMKM Ini Jual Beragam Varian Roti Enak Bentuk Lucu dan Untung Besar
Melalui bantuan modal dari pihak kampus UHO yakni PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) tahun 2022, ia menata kembali usahanya. Ditambah dengan bantuan rekannya yang sudah berpengalaman.
"Disitulah saya rasa usaha sudah berjalan baik. Sebelum-sebelumnya kan sama modelnya. Sekarang sudah ada modal, semangat, tanaga, tapi masih kurang ilmunya. Setelah kejadian kerugian itu, nah sekarang ada mi ilmunya ditambah lagi dengan adanya Bang Irwan (partner bisnis) yang punya pengalaman dan ilmu di bidang pemotongan dan peternakan yang luas, lengkaplah variabelnya," ungkapnya.
Setelah berjalan 2 tahun sejak Januari 2022, sekarang Sastra sudah bisa membeli sepeda motor, freezer, kandang yang harganya cukup mahal, Rp 8 juta lebih, memperbaiki semua fasilitas mulai dari lantai sampai meja pemotongan.
Saat ini Sastra dalam sehari bisa memproduksi 20-30 ekor ayam dengan omzet bisa mencapai Rp 30 juta - Rp 45 juta per bulannya. Produksi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan mitra konsumennya saja.
Belum ada niatan menambah jumlah produksi mengingat statusnya yang masih mahasiswa. Walaupun demikian, ia sudah memiliki planning besar setelah lulus kuliah untuk mengembangkan usahanya dan bahkan harapannya mampu membuka lapangan pekerjaan dan memiliki banyak cabang. (C)
Penulis: Mardianto
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS