Mahalnya LPG 3 Kg, Warga Mengadu ke Dewan
Musdar, telisik indonesia
Jumat, 14 Agustus 2020
0 dilihat
Anggota DPRD Kota Kendari, Apriliani Puspitawati. Foto: Ist.
" Kasihan masyarakat, apalagi saat ini situasi COVID-19. "
KENDARI, TELISIK.ID - Anggota DPRD Kota Kendari, Aprliani Puspitawati banyak menerima keluhan warga atas mahalnya LPG 3 Kilogram (Kg).
Keluhan didengar anggota Komisi II itu saat melakukan reses, pada Kamis (13/8/2020), di RT 11/RW 8 Kelurahan Mandonga.
Kata Apriliani, kelangkaan dan mahalnya LPG 3 Kg masih menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat, apalagi dalam situasi pandemi COVID-19 dan merosotnya perekonomian masyarakat dalam segi pendapatan.
Apriliani mengungkapkan, harga LPG yang diadukan masyarakat sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Gas yang diperuntukan untuk warga miskin itu dijual di warung-warung dengan harga Rp 45.000-Rp 50.000.
"Kasihan masyarakat, apalagi saat ini situasi COVID-19," ujarnya, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Dokternya Terpapar COVID-19, Pasien Puskesmas Abeli Dipindahkan
Karena mahalnya "Gas melon" itu, lanjut Bendahara Fraksi PDIP, banyak masyarakat memilih langsung membeli kepada agennya. Namun masyarakat tetap juga diperhadapkan dengan berbagi aturan, misalnya mengantri dan membawa KTP.
Lanjut Apriliani, informasi yang diserapnya, masyarakat mengeluhkan karena yang boleh membeli Gas di agen jika KTP masyarakat yang bersangkutan, sesuai dengan alamat RT agen itu berada.
"Tidak semua RT itu punya agen, kan kasihan," tambahnya.
Dari keluhan ini nantinya kata mantan Putri Indonesia 2015 itu, bakal dirapatkan di DPRD, kemudian jika aspirasi yang masuk perlu di Follow Up, maka DPRD akan perjuangkan.
"Kalau butuh tindakan, kita akan panggil pihak terkait, misalnya Pertamina," tutupnya.
Reporter: Musdar
Editor: Kardin