Mahasiswa Konawe di Jakarta Sebut Ridwan Badallah Ancam Membunuh
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 14 Januari 2025
0 dilihat
Pj Bupati Buton Selatan, Ridwan Badallah (kiri), dan mahasiswa yang mengaku korban kekerasan, Irsan Ardianto (kanan). Foto: Ali Iskandar Majid/Ist
" Irsan Ardianto, mahasiswa asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang sedang menjalani pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, melaporkan Pj Bupati Buton Selatan (Busel), Ridwan Badallah, ke Polres Jakarta Timur "
JAKARTA, TELISIK.ID – Irsan Ardianto, mahasiswa asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang sedang menjalani pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, melaporkan Pj Bupati Buton Selatan (Busel), Ridwan Badallah, ke Polres Jakarta Timur.
Ridwan dilaporkan oleh Irsan pada Minggu (12/1/2025) perihal kasus penganiayaan dan intimidasi dengan nomor laporan LP/B/139/1/2025. Dalam laporannya Irsan menyebut bahwa ia mengalami luka di bagian mulut.
“Berdasarkan laporan polisi, kejadian terjadi pada Minggu, 12 Januari 2025, pukul 02.00 WIB,” demikian bunyi laporan tersebut.
Saat dikonfirmasi telisik.id, Selasa (14/1/2025), Ridwan Badallah belum bersedia memberikan penjelasan panjang lebar terkait peristiwa yang dituduhkan kepadanya. Telisik.id masih berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Baca Juga: DPRD Sultra Tandatangani Rekomendasi Pencopotan Pj Bupati Busel dan Kadis Kominfo
Irsan yang dihubungi telisik.id sehari sebelumnya, Senin (13/1/2025), menceritakan insiden pada Minggu (12/1/2025) bermula saat dirinya berada di kos-kosan di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur. Sekitar pukul 02.00 WIB, ia mengaku didatangi oleh beberapa pria.
“Saya baru pulang ke kos sekitar pukul 01.15 dari tempat saudara saya,” kata Irsan saat dikonfirmasi telisik.id melalui WhatsaApp.
Saat hendak beristirahat, sekitar pukul 02.05 WIB, Irsan mendengar suara pintu diketuk. “Yang mengetuk pintu ternyata adalah bapak Ridwan Badallah bersama beberapa preman,” sebut Irsan, yang diketahui sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Setelah pintu dibuka, salah satu di antara beberapa pria tersebut memintanya segera berpakaian. “Preman itu memberi isyarat untuk segera berpakaian karena kami akan pergi ke suatu tempat,” ujarnya.
Baca Juga: Komisi I DPRD Muna Minta Inspektorat Perketat Pengawasan Penggunaan Dana Desa
Dalam perjalanan, menurut Irsan, dirinya mendadak dipukul oleh pria yang disebutnya sebagai Ridwan Badallah. “Ketika berjalan, tiba-tiba bapak Ridwan Badallah memukul saya hingga mulut bagian dalam saya robek,” jelas Irsan.
Irsan menambahkan bahwa sepanjang perjalanan menuju sebuah kedai kopi ia terus diintimidasi. “Saya diancam, ditekan, dan dipaksa untuk membuat video klarifikasi,” tuturnya.
Setelah tiba di kedai kopi yang disebut Coffe Tjan, Irsan mengaku masih mendapatkan tekanan. “Mereka terus menekan saya untuk segera membuat video klarifikasi,” katanya.
Irsan juga menuturkan bahwa pria yang disebutnya sebagai Ridwan Badallah mengancam akan membunuhnya jika tidak membuat video klarifikasi.
“Dia berkata, 'bila pelapor tidak membuat video klarifikasi, maka pelapor akan dibunuh,” ujar Irsan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS