Mahasiswi Korban Dugaan Pelecehan Prof B Buka Suara
La Ode Muh Martoton, telisik indonesia
Kamis, 22 Desember 2022
0 dilihat
RN, mahasiswi UHO Kendari, korban dugaan pelecehan oknum dosen Prof B, akhirnya buka suara atas kasus yang dialaminya. Foto: La Ode Muh Martoton/Telisik
" Sekian lama tidak berani mencul di media, mahasiswi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari berinisial RN, korban dugaan pelecehan seksual oleh Prof B, akhirnya angkat bicara terkait dirinya dilecehkan "
KENDARI, TELISIK.ID - Sekian lama tidak berani mencul di media, mahasiswi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari berinisial RN, korban dugaan pelecehan seksual oleh Prof B, akhirnya angkat bicara terkait dirinya dilecehkan.
Dugaan pelecehan seksual dilakukan Prof B kepada mahasiswinya membuat psikologi korban trauma hingga tak berani menampilkan diri di hadapan publik.
Dugaan pelecehan telah berlangsung beberapa beberapa bulan lalu. Nampaknya korban butuh waktu lama untuk kemudian berani bicara.
Baca Juga: Diduga Salah Objek, Pemilik Lahan Tolak Eksekusi Tanah
Kejadian itu terjadi pada 17-18 Juli 2022 di rumah Prof B. Korban memendam sendiri trauma dan ketakutan akibat pelecehan yang dialami selama 6 bulan terakhir.
Wajar saja jika korban memang membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga akhirnya berani berbicara lantang tentang apa yang dialaminya. Tak semua korban sanggup kembali mengingat peristiwa kelam yang dialaminya.
RN korban pelecehan seksual oknum dosen Prof B mengungkapkan perasaannya perlahan mengalami perubahan.
Saat ini RN sudah mulai bisa berinteraksi dengan banyak orang, meskipun terkadang masih ada rasa canggung dan minder.
"Kalau trauma memang pasti ada, kalau saat ini lebih hati-hati ketemu dengan orang, tapi sekarang alhamdulillah masih ada semangat," ujar RN saat ditemui Telisik.id, Kamis (22/12/2022).
RN kembali menceritakan momen-momen saat pelecehan seksual itu terjadi. Meski korban sudah mengaku sangat terhina. Tak semua korban sanggup kembali mengingatnya.
Dari ungkapan RN, kejadian yang menimpahnya bermula saat ia diberikan uang dan korban hendak menolak pemberian pelaku tersebut. Namun Prof B memaksa dengan alasan mengganti uang transportasi korban sudah bersedia datang membantu melakukan rekapan nilai.
"Awalnya saya tolak karena saya bilang ada uang untuk pulang, tapi kata bapak itu ambil saja untuk uang transportasi, maka saya terima," ungkapnya.
Setelah menerima uang tersebut, RN kembali duduk di kursi teras rumah. Sepintas korban melihat raut wajah pelaku dalam kondisi iba saat memandang RN.
Baca Juga: Oknum Pengacara Ini Mangkir Dipanggil Penyidik Kasus Dugaan Surat Keterangan Palsu
"Dia tau sisi keluarga saya, saya anak yatim piatu, dia bilang rasa iba sama saya dan di situ juga kaget setelah dia memeluk saya dari depan dan mencium bibir saya, karena saya sendiri di situ," jelasnya.
Sementara paman korban, Mashur mengatakan, keluarganya tak terima dengan perlakuan Prof B. Korban berharap mendapatkan keadilan dan Prof B mendapatkan hukuman yang pantas.
"Dihukum seberat-beratnya, itu pelaku harus mendapatkan hukuman yang pantas atas perlakuan yang dia lakukan terhadap kemanakan kami," ucap Mashur. (B)
Penulis: La Ode Muh Martoton
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS