Menyoal Stunting, BKKBN Sultra Sebut Rokok Jadi Salah Satu Faktor Kekerdilan pada Anak

Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Kamis, 27 Januari 2022
0 dilihat
Menyoal Stunting, BKKBN Sultra Sebut Rokok Jadi Salah Satu Faktor Kekerdilan pada Anak
Ilustrasi seorang ayah sedang merokok dekat anaknya. Foto: Repro Nikita.id

" Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara menyebutkan jika rokok menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting pada anak "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan jika rokok menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting pada anak.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra, Asmar, saat ditemui oleh Telisik.id di ruangannya, Kamis (27/1/2022).

Diketahui, stunting merupakan masalah kesehatan pada anak akibat ketidakcukupan gizi sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun yang menyebabkan tubuh anak tidak berkembang secara optimal.

Faktanya, rokok tak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga pada ekonomi keluarga.

Pada kesehatan, Asmar mengungkapkan, asap rokok menjadi salah satu indikasi yang mengkhawatirkan bagi kelompok rentan seperti ibu dan anak.

"Ketika wanita sedang mengandung, usahakan untuk tidak menghirup asap rokok, menjadi perokok pasif itu berbahaya bagi ibu dan perkembangan janinnya," jelasnya.

Menyasar pada sang ayah, Kepala Perwakilan BKKBN Sultra itu berharap agar aktivitas merokok dapat dikendalikan, terlebih jika berada di dekat anak-anak dan wanita hamil.

Baca Juga: Darurat Stunting, Sultra Masuk Daftar Lima Besar Nasional

Sedangkan dampak rokok pada ekonomi keluarga, adalah dapat mengurangi estimasi biaya belanja makanan sehat dan bergizi yang baik untuk pemenuhan nutrisi pada anak dan ibu hamil.

Melihat fenomena tersebut, Asmar menuturkan, pihaknya hingga saat ini masih berupaya menurunkan kasus stunting di Sultra.

Baca Juga: Dengar Nih, Kadis Pemkot Kendari Jangan Alergi Pada Wartawan

"Kami target tahun 2024 masalah stunting turun hingga menyentuh angka 14 persen," pungkasnya. (C)

Reporter: Apriliana Suriyanti

Editor: Kardin

Baca Juga