Mistik: Warga Bangun Rumah di Bekas Galian Tambang Pasir, Diteror Tiga Hantu Saling Bermusuhan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 25 Oktober 2024
0 dilihat
Mistik: Warga Bangun Rumah di Bekas Galian Tambang Pasir, Diteror Tiga Hantu Saling Bermusuhan
Rumah angker di lahan bekas tambang pasir, awalnya sebuah kebun. Foto: Repro Idn Times

" Di sebuah desa di Jawa Timur, Pak Sahur memutuskan membangun rumah di atas lahan bekas tambang pasir miliknya. Tanah itu dulunya sebuah kebun, yang kemudian digali menjadi tambang pasir sebelum akhirnya ditimbun untuk mendirikan sebuah rumah "

SURABAYA, TELISIK.ID - Di sebuah desa di Jawa Timur, Pak Sahur memutuskan membangun rumah di atas lahan bekas tambang pasir miliknya. Tanah itu dulunya sebuah kebun, yang kemudian digali menjadi tambang pasir sebelum akhirnya ditimbun untuk mendirikan sebuah rumah.

Namun, sejak rumah itu berdiri, cerita mistis mulai menyelimuti, membuat warga sekitar meyakini bahwa rumah tersebut menyimpan kekuatan gaib yang sulit dijelaskan.

Setelah rumah selesai dibangun, berbagai kejadian aneh mulai mengganggu keluarga Pak Sahur. Menurut para tetangga, keangkeran rumah itu terlihat dari fenomena-fenomena tak kasat mata yang sering terjadi di sana.

“Maklum saja angker, orang Pak Sahur seenaknya saja tanpa permisi meskipun itu lahan milik sendiri. Dahulu kan itu kebun, lalu diubah menjadi tambang pasir, lalu tambang pasir tersebut ditimbun untuk dibangun rumah,” ungkap seorang tetangga, Arisman, yang sudah terbiasa mendengar cerita horor dari rumah tersebut, seperti dikutip dari Kumparan, Jumat (25/10/2024).

Kejadian mistis ini tak hanya terjadi di malam hari, tetapi juga di siang hari. Para tetangga sering melihat perabotan di dalam rumah Pak Sahur berterbangan tanpa sebab yang jelas. Tak hanya mengganggu keluarga Pak Sahur, hantu-hantu di rumah tersebut juga mengusik warga sekitar.

Baca Juga: Lima Benda Mistik Paling Dicari di Indonesia karena Diklaim Sakti

Mereka sering kali memanggil nama orang yang lewat, melempar batu, hingga menampakkan diri. Keusilan-keusilan ini membuat warga semakin yakin bahwa rumah Pak Sahur dihuni oleh lebih dari satu makhluk halus.

Rumor yang beredar mengatakan bahwa rumah Pak Sahur dihuni oleh tiga hantu yang saling bermusuhan. Ketiganya tak hanya berbeda dalam penampilan, tetapi juga dalam cara mereka berinteraksi dengan manusia.

Bahkan, hantu-hantu ini kerap bertengkar satu sama lain, menyebabkan suasana di rumah Pak Sahur semakin tak menentu. Kondisi ini membuat perabotan di rumah tersebut sering kali berantakan, seperti habis diaduk oleh kekuatan yang tak terlihat.

Pada awalnya, Pak Sahur mengabaikan kejadian-kejadian ini. Namun, seiring berjalannya waktu, ia dan keluarganya semakin merasa terganggu. Akhirnya, Pak Sahur memutuskan meminta bantuan seorang kyai setempat yang dikenal memiliki ilmu kebatinan untuk

membantu mengusir ketiga hantu tersebut. Proses ini tentu tidak mudah.

Hantu Suing, Hantu Tentara Belanda, dan Hantu Biksu yang menghuni rumah tersebut awalnya menolak untuk pindah. Namun, dengan usaha dan doa, sang kyai berhasil menaklukkan mereka.

Setelah berhasil diyakinkan, ketiga hantu tersebut akhirnya bersedia dipindahkan ke tempat baru. Mereka bahkan meminta agar proses pemindahan dilakukan dengan cara unik: masing-masing hantu minta digendong oleh sang kyai.

Rencananya, mereka akan dibawa ke sebuah hutan di ujung desa yang dianggap cocok untuk menjadi tempat tinggal baru bagi para hantu.

Perjalanan memindahkan ketiga hantu ini dimulai dari rumah Pak Sahur dan melalui pinggiran desa. Ketika sampai di sebuah gudang kosong yang sudah lama tak terpakai, Hantu Suing meminta untuk turun dan menetap di sana.

Kyai mengabulkan permintaannya, dan perjalanan pun berlanjut. Ketika sampai di sebuah Pohon Kapuk, giliran Hantu Biksu yang meminta untuk turun. Ia memilih Pohon Kapuk sebagai tempat tinggal barunya dan berjanji tak akan mengganggu warga sekitar.

Kini tinggal Hantu Tentara Belanda yang masih dibawa menuju tujuan akhir di kuburan desa.

Sesampainya di kuburan desa, Hantu Tentara Belanda akhirnya turun dan memutuskan untuk tinggal di sana. Sebelum berpisah, ketiga hantu tersebut memberi peringatan kepada Pak Sahur bahwa jika rumahnya dibiarkan kosong dalam waktu lama, mereka akan kembali ke rumah tersebut.

Meskipun pesan ini terasa menyeramkan, Pak Sahur dan keluarganya memutuskan untuk tetap tinggal di rumah itu selama beberapa waktu.

erpuluh-puluh tahun kemudian, setelah kepergian Pak Sahur dan istrinya, rumah tersebut kini berdiri kosong tanpa penghuni. Kesan angker semakin kuat terasa, apalagi dengan lampu penerangan yang sudah lama mati dan kegelapan yang menyelimuti seluruh rumah.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Hantu Suing, Hantu Tentara Belanda, dan Hantu Biksu kembali ke rumah tersebut.

Anak-anak kecil yang melewati rumah kosong ini pun selalu ketakutan dan berlari sambil terengah-engah karena ketakutan mereka akan cerita-cerita yang pernah mereka dengar.

Namun, di tempat-tempat baru mereka, ketiga hantu tersebut tampaknya sudah mulai menetap dan tidak lagi mengganggu siapa pun. Hantu Suing, yang kini mendiami gudang kosong, sering menampakkan diri duduk di jendela, namun ia tampak tak berniat mengusik.

Sementara itu, Hantu Biksu yang menetap di Pohon Kapuk sering terlihat bersemedi, menambah suasana mistis bagi siapa saja yang melewati tempat itu.

Baca Juga: Keindahan dan Kesan Mistik Gunung Popalia Konawe Selatan jadi Incaran Pendaki

Sedangkan Hantu Tentara Belanda kini sering terlihat mondar-mandir di area kuburan desa, namun ia juga tidak mengganggu para peziarah yang datang. Mereka hanya menampakkan diri, seolah menegaskan keberadaan mereka di tempat tersebut tanpa maksud jahat.

Anak-anak kecil dengan kepekaan khusus sering kali melihat Hantu Biksu terbang dari Pohon Kapuk menuju mereka. Meskipun hantu ini sebenarnya hanya ingin berkenalan, penampakannya yang tiba-tiba sering kali membuat mereka ketakutan.

Hantu Biksu muncul dengan cara yang mengejutkan, muncul tepat di hadapan anak-anak yang lewat di sana, sehingga menambah kesan horor bagi siapa pun yang berpapasan dengannya.

Kini, rumah Pak Sahur menjadi salah satu bangunan kosong yang paling dihindari di desa tersebut. Tidak ada yang berani mendekat, terutama di malam hari.

Hanya kisah-kisah horor yang terus bergulir dari mulut ke mulut, menjadi cerita seram yang selalu dibicarakan di desa, tentang tiga hantu yang pernah menghuni rumah itu dan kini menyebar di tiga tempat berbeda. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga