Museum Bharugano Wuna Jadi Tempat Pelestarian Budaya dan Wisata

Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 29 Mei 2021
0 dilihat
Museum Bharugano Wuna Jadi Tempat Pelestarian Budaya dan Wisata
Kepala UPTD Museum Bharugano Wuna, Hadi Wayhudi bersama stafnya di meriam kuno. Foto: Sunaryo/Telisik

" Museum Bharugano Wuna dibangun sebagai pusat pelestarian budaya dan objek wisata "

MUNA, TELISIK.ID - Museum Bharugano Wuna, merupakan satu-satunya museum berstatus negeri di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Museum yang dibangun Bupati Muna, LM Rusman Emba tahun 2017 itu pun banyak menyimpan koleksi benda-benda bersejarah miliki kerajaan Wuna masa lampau.

Tercatat, ada sekitar 400 koleksi yang dipanjang di museum yang terletak di Jalan By Pass itu.

Kepala UPTD Museum Bharugano Wuna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muna, Hadi Wayhudi menerangkan, museum telah resmi terdaftar di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2018 silam. Museum menggunakan bangunan rumah adat Muna.

"Museum ini dibangun sebagai pusat pelestarian budaya dan objek wisata," kata Hadi, Sabtu (29/5/2021).

Baca Juga: Harmonisasi Perancangan Perda, Peraturan Daerah Jangan Jadi Lembaran yang Hanya Dilacikan

Di museum tersebut terdapat tiga rumah adat. Terdiri dari istana raja Muna (Kamali), rumah Bhonto Bhalano (perdana mentri), dan Kapitalao (panglima perang).

Istana raja dijadikan museum dan dipajang koleksi benda pusaka peninggalan kerajaan Wuna yang terdiri dari meriam, piring kuno, guci foto kerajaan, pakaian pejabat kerajaan, daftar nama raja Muna, layangan tertua, dan tempat tidur raja (replika).

"Koleksi yang dipajang itu semuanya masih dalam bentuk asli, hanya beberapa berbentuk replika," terangnya.

Dalam setiap hari, museum banyak dikunjungi warga baik dari dalam maupun luar kota. Bahkan, di museum itu pula, dijadikan sebagai lokasi penelitian para mahasiswa di Sultra dan Jawa.  

Baca Juga: Hibah Air Minum Terancam Terhenti, PDAM Rayu Pemkab Muna

"Kita sebagai pengelola meseum membantu mereka sebagai narasumber," timpalnya.  

Hadi mengaku, fasilitas di museum masih banyak yang kurang. Diantaranya, pagar yang belum seluruhnya terbangun. Akibatnya, banyak hewan ternak yang masuk ke dalam museum.

"Ini pengaruh COVID-19, sehingga sejak tahun 2020, belum ada anggaran yang diporsikan untuk penambahan fasilitas. Tapi insyaallah, ke depan pak bupati telah menyampaikan menjadi prioritas," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga