Nelayan Demo di Kantor Gubernur Sulsel Tuntut Tambang Boskalis Diusir
Rezki Mas'ud, telisik indonesia
Selasa, 06 Oktober 2020
0 dilihat
Nelayan Pulau Kodingareng saat demo di Kantor Gubernur Sulsel. Foto: Reski Mas'ud/Telisik
" Saya sudah tiga kali menghadap di kantor gubernur, tapi tak sekalipun Gubernur Sulsel mau menemui kami. kami hanya meminta untuk hilangkan titik tambang yang merusak mata pencaharian kami dan juga dapat mengakibatkan pulau kami tenggelam karena terkikis oleh tambang. "
MAKASSAR, TELISIK.ID - Puluhan nelayan dari Pulau Kodingareng melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (6/10/2020).
Nelayan yang berasal dari Pulau Kodingareng ini menuntut bertemu dengan Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulsel untuk mencabut seluruh aktivitas tambang yang ada di luar Pulau Kodingareng.
Warga pulau yang sudah merasa bosan dengan janji gubernur, sempat bersitegang dengan petugas dari Satpol-PP dan aparat Kepolisian yang melakukan pengamanan.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya hanya ingin bertemu dengan gubernur dan menanyakan status tambang dari "Boskalis".
"Saya sudah tiga kali menghadap di kantor gubernur, tapi tak sekalipun Gubernur Sulsel mau menemui kami. kami hanya meminta untuk hilangkan titik tambang yang merusak mata pencaharian kami dan juga dapat mengakibatkan pulau kami tenggelam karena terkikis oleh tambang," ucapnya.
Baca juga: Tolak UU Omnibus Law, Buruh Surabaya Gelar Aksi
Di lain pihak, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah tidak berniat menemui para warga pulau.
"Kalau ada petugas yang patroli kami tidak tidak bisa melakukan pencarian ikan karena takut, tapi kapal (Boskalis) tetap melakukan penambangan," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari Pemprov Sulsel, Ansar yang menemui demonstran mengatakan, gubernur saat ini sedang menjalankan tugas luar daerah.
"Pak gubernur lagi ke luar daerah. Lagi ada tugasnya," ucapnya.
Diketahui, penambangan pasir laut yang dilakukan oleh Boskalis hingga saat ini masih terus berlangsung walaupun sudah banyak nelayan di Pulau Kodingareng mengalami kerugian akibat tidak bisa melaut. (B)
Reporter: Rezki Mas'ud
Editor: Kardin