Pabrik Tepung Tapioka Segera Dibangun di Muna Barat

Putri Wulandari, telisik indonesia
Minggu, 18 September 2022
0 dilihat
Pabrik Tepung Tapioka Segera Dibangun di Muna Barat
Dodon, perwakilan PT. Espay, perusahaan yang akan membangun pabrik tepung tapioka di Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Pabrik tepung tapioka segera dibangun di Muna Barat. Pabrik ini rencananya akan dibangun oleh PT Espay "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Pabrik tepung tapioka akan segera dibangun di Muna Barat. Pabrik ini rencananya akan dibangun oleh PT Espay asal Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri.

Untuk rencana itu, pihak PT Espay telah berkunjung ke Muna Barat sebanyak tiga kali, terhitung mulai dari Juli 2022 lalu dan kali ini merupakan kunjungan penjajakan akhir di mana akan diadakan rencana aksi lapangan, untuk meninjau lahan pembangunan pabrik.

Perwakilan pihak PT. Espay, Dodon mengaku, rencana awal, pabrik yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi 25 ton per hari dan membutuhkan lahan seluas 1.250 hektare.

Ia menyebut, untuk memenuhi pasokan bahan baku, dibutuhkan ubi kayu antara 100 sampai 120 ton per hari.

"InsyaAllah tahun 2023 kita mulai bangun pabriknya, nanti namanya PT. Mubar Agro Sejahtera. Kalau ini sudah jalan, petani akan menjadi pengusaha sukses," tuturnya, Minggu (18/9/2022).

Ia menyampaikan bahwa ke depannya, dengan adanya pabrik, akan membuka lapangan kerja dan perekonomian akan meningkat.

Baca Juga: Pemkab Buton Siap Meriahkan Pembukaan Porprov ke-14 di Pasarwajo

Dia mengungkapkan alasan memilih Muna Barat sebagai lokasi pabrik, sebab potensi lahan pertanian di Muna Barat cukup besar.

Selain itu, ia tertarik dengan dukungan Pj Bupati Dr. Bahri terhadap pembangunan daerah di sektor pertanian. Dikatakan, menurut data guru besar ilmu tanah dari perguruan tinggi di Kendari, Muna Barat memiliki potensi pertanian yang sangat besar.

"Lahan tidur di Muna Barat 40 ribu hektare dan itu sangat cocok untuk ubi kayu sekitar 23 ribu hektare. Kita Indonesia saat ini masuk negara pengimpor tapioka terbesar di Asia Tenggara," jelasnya.

Bicara investasi, Dodon menyebut dengan hadirnya pabrik tahap awal dengan kapasitas 20 ton per hari ini, nilai investasinya sekira Rp 25 miliar.

Sementara Pj Bupati Muna Barat, Bahri, sangat mendukung investasi dalam rangka food estate menuju pemulihan ekonomi.

"Dengan hadirnya investasi pabrik tepung di daerah ini, otomatis lapangan kerja akan terbuka, roda perekonomian pun akan meningkat, maka kesejahteraan masyarakat bisa terwujud," ungkapnya.

Ia menyampaikan, investasi ini juga akan menaikkan pendapatan masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah daratan yang memiliki potensi lahan pertanian.

Investasi ini menggunakan pola kemitraan atau partnership antara masyarakat dan investor, yakni masyarakat cukup menyampaikan kesediaan mengikuti program, memiliki lahan, serta ber-KTP Muna Barat.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Manggarai Semprot Oknum THL, Jelaskan Fakta Mobil Dinas Sesungguhnya

Dalam menjembatani antara masyarakat dan investor, pemerintah daerah akan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda), dengan tahap awal pembukaan lahan, di mana pemerintah daerah akan memberi modal awal sebesar Rp 8  juta per hektare.

"Hasil produksi 45 sampai 50 ton per hektare, maka sekali panen dalam jangka 6 sampai 7 bulan dengan estimasi jika harga jual Rp 1.000 per kilo, maka petani mendapatkan Rp 45 juta sampai Rp 50 juta, dikurangi modal awal maka besar pendapatan sekitar Rp 37 juta hingga Rp 42 juta," tuturnya.

Sementara Kapala Dinas Pertanian, Nestor Jono menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan calon petani calon lahan (CPCL).

"Kita akan cek dan data dulu untuk 1.250 hektare itu. Di Mubar kan ada 448 kelompok tani, berapa lahan yang siap," singkat Nestor. (A)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga