Lahan Kosong dan Perkebunan Hambat Peningkatan PAD Muna Barat
Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 18 Desember 2024
0 dilihat
Ketua tim survey pemutakhiran data objek pajak, Erwin Burhanudin. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Muna Barat masih tergolong rendah, disebabkan oleh banyaknya objek pajak berupa lahan kosong dan perkebunan "
MUNA BARAT, TELISIK.ID – Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Muna Barat masih tergolong rendah, disebabkan oleh banyaknya objek pajak berupa lahan kosong dan perkebunan.
Diketahui, Badan Pendapatan Daerah Muna Barat bekerja sama dengan PT MBA untuk melakukan survei objek pajak PBB-P2 melalui digitalisasi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah, La Samahu, melalui Kepala Bidang Pendapatan, Asnawir menyampaikan, kegiatan sosialisasi survei objek pajak PBB-P2 secara digital bertujuan agar objek pajak tersebut nantinya dapat terlihat secara digital di Kabupaten Muna Barat melalui aplikasi, yang terhubung dengan titik koordinat dalam bentuk Sistem Informasi Geografi (GIS).
Langkah awal ini, pihaknya telah mendata 6.400 objek pajak, sementara total keseluruhan objek pajak di Muna Barat diperkirakan mencapai sekitar 35.000 objek.
"Mudah-mudahan ke depannya kita dapat mencakup seluruh objek pajak tersebut. Harapannya, kendala terkait data objek pajak dapat diminimalkan melalui aplikasi ini," ujarnya, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga: Pemilik Kendaraan Bermotor Dikenakan Dua Pajak Baru, Berlaku Awal Januari 2025
Ia menjelaskan, melalui sistem ini, data yang dihasilkan akan bersifat spasial (dapat mengetahui lokasi dan bentuk objek pajak) maupun tabular (meliputi luas bangunan, pemanfaatan bangunan, serta karakteristik objek pajak).
Kegiatan ini bekerja sama dengan vendor pihak ketiga, yaitu PT MBA dari Bandung.
Sementara itu, Ketua Tim Survei Pemutakhiran Data Objek Pajak PBB, Erwin Burhanudin, menyebutkan bahwa potensi pajak PBB di Muna Barat masih terbatas karena banyaknya objek pajak berupa lahan kosong dan perkebunan.
Namun, tambah dia, potensi ini diperkirakan akan meningkat seiring bertambahnya jumlah bangunan, mengingat potensi pajak terbesar berasal dari bangunan, bukan dari tanah.
Baca Juga: Deretan Mobil Hybrid Dapat Keringanan Pajak Barang Mewah 2025
"Kecenderungan luas tanah cenderung stabil dari tahun ke tahun, sementara bangunan memiliki potensi perubahan yang lebih signifikan," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan PAD, potensi terbesar dapat diperoleh dari sektor bangunan, perkembangan wilayah dengan banyaknya area komersial, serta sektor pariwisata.
Terkait hasil survei, Erwin mengatakan mayoritas kontribusi pajak PBB saat ini berasal dari lahan kosong, yang secara langsung berdampak pada rendahnya PAD, karena kenaikan PAD sangat bergantung pada sektor PBB. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS