Pemkot Bersama JARS Foundation Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Minyak Jelantah di Kecamatan Poasia

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 08 April 2021
0 dilihat
Pemkot Bersama JARS Foundation Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Minyak Jelantah di Kecamatan Poasia
Sosialisasi pengelolaan sampah dan minyak jelantah di Kecamatan Poasia. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

" Kebersihan kota merupakan tugas dari kita semua, bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat, mulai dari tingkat bawah sampai atas. Makanya kita memperdayaan masyarakat dalam mengelola sampah. "

KENDARI, TELISIK.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama Jendela Rumah Sehati (JARS) Foundation, sosialisasi program pengelolaan sampah dan minyak jelantah di Kecamatan Poasia, Kamis (8/4/2021).

Untuk sosialisasi pengelolaan sampah ini programnya disebut Sinonggi alias 'Bersihkan, Olah, Angkut, Gunakan Lagi'. Nama Sinonggi dipakai untuk mendekatkan istilah dengan kearifan lokal dan memudahkan untuk diingat. Program ini digagas oleh JARS Foundation bersama Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari.

Sedangkan untuk sosialisasi pengelolaan minyak jelantah ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari. Dimana, minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian berbagai kebutuhan rumah tangga.

Kepala DLHK Kendari, Nismawati mengatakan, sosialisasi menjaga pengelolaan sampah ini merupakan program pemerintah kota untuk menjaga kebersihan kota Kendari.  Sementara dengan adanya pengelolaan minyak jelantah ini, minyak bekas rumah tangga tidak lagi mencemari air dan tanah.

Setidaknya kata dia, sosialisasi ini dilakukan di 10 kecamatan di Kota Kendari.

Dalam menjaga kebersihan kota dari sampah sebenarnya bukan hanya tugas dari pemerintah saja, tetapi seluruh pihak, mulai dari Camat, Lurah, RW, RT hingga masyarakat itu sendiri.

“Kebersihan kota merupakan tugas dari kita semua, bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat, mulai dari tingkat bawah sampai atas. Makanya kita memperdayaan masyarakat dalam mengelola sampah,” katanya, Kamis (8/4/2021).

Sementara itu, Tim JARS Foundation, Titik Suminar mengungkapkan, program Sinonggi ini merupakan upaya untuk melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, sebab kalau pemerintah saja maka akan sulit. Makanya harus melibatkan dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

“Karena itu masyarakat agar sampah rumah tangganya dipilah antara sampah basah dan kering, atau organik dan anorganik karena ke depan melalui program ini pengangkutan sampah akan dilakukan di rumah masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga: Anggota DPR Rusia Usulkan Zoom Diblokir, Ini Penyebabnya

Olehnya itu, pemerintah di tingkat kelurahan akan membentuk komunitas peduli lingkungan untuk membantu menjemput sampah-sampah dari rumah ke rumah. Untuk sampah yang punya nilai ekonomis seperti sampah plastik maka akan diolah kembali, seperti membuat paving block dan sebagainya. Sedangkan sampah basah akan diolah menjadi kompas.

Pada intinya ia melanjutkan, program ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah yang akan dibawa ke Tempat Pengolahan. Akhir (TPA).

“Setidaknya melalui program ini sampah yang sampai ke TPA bisa berkurang, minimal 30 persen. Intinya kita ingin mengurangi sampah yang sampai ke TPA, agar umur TPA kita bisa lebih lama untuk menampung sampah,” jelas Titik Suminar.

Camat Poasia, Yahya SE MS meberikan apresasinya terhadap program pengelolaan sampah ini. Dimana, ia megaku bahwa sampah menjadi satu permasalahan di tengah masyarakat.

“Kami berharap dengan adanya kerjasama Pemkot dengan JARS ini dapat membantu kami di pemerintah kecamatan untuk megatasi permasalahan sampah. Memang di tingkat kecamatan pengelolaan sampah ini tidak begitu maksimal karena banyak faktor, salah satunya tingkat kesadaran masyarakat masih kurang,” katanya. (A)

Reporter: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga