Perbatasan Afghanistan Mendadak Ramai, 565 Warga Dipulangkan dari Pakistan dan Irak
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 20 November 2025
0 dilihat
Rumah sakit yang diubah dari bekas pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan, pada 20 Februari 2025. Foto: Xinhua/Saifurahman Safi
" Gelombang pemulangan warga Afghanistan kembali terjadi setelah Kementerian Pengungsi dan Repatriasi mengumumkan bahwa sebanyak 565 warga negara Afghanistan yang sebelumnya ditahan di Pakistan dan Irak telah dibebaskan dan dipulangkan dalam sepekan terakhir "

KABUL, TELISIK.ID - Gelombang pemulangan warga Afghanistan kembali terjadi setelah Kementerian Pengungsi dan Repatriasi mengumumkan bahwa sebanyak 565 warga negara Afghanistan yang sebelumnya ditahan di Pakistan dan Irak telah dibebaskan dan dipulangkan dalam sepekan terakhir.
Informasi ini disampaikan pada Kamis (20/11/2025) sebagai bagian dari laporan rutin pemerintah mengenai kondisi warganya di luar negeri, seperti dilansir dari Xinhua.
Data tersebut menggambarkan perkembangan terbaru dari proses repatriasi yang terus dilakukan sepanjang tahun.
Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza Kandas, Kelompok Houthi Yaman Kembali Gempur Israel
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 517 warga Afghanistan yang menjalani masa tahanan hingga dua bulan di penjara Pakistan telah dipulangkan melalui perlintasan Spin Boldak di Provinsi Kandahar.
Pemulangan ini dilaksanakan melalui jalur darat yang menjadi salah satu akses utama warga Afghanistan yang kembali dari negara tetangga. Proses pemindahan berlangsung di titik perbatasan yang selama ini menjadi rute aktivitas migrasi dan repatriasi antara kedua negara.
Sementara itu, 48 warga Afghanistan yang sebelumnya ditahan di Irak selama enam hingga sembilan bulan juga telah kembali ke negara asal.
Baca Juga: Unik: Dokter Prediksi Hanya Bertahan 4 Tahun, Wanita AS Lahir Tanpa Otak Rayakan Ulang Tahun ke-20
Pemulangan mereka dilakukan melalui titik perbatasan Pul-e-Abresham di Provinsi Nimroz, wilayah yang secara geografis menjadi pintu masuk penting bagi warga yang kembali dari negara-negara di kawasan barat.
Kementerian Pengungsi dan Repatriasi menyampaikan bahwa proses pemantauan terhadap warganya di luar negeri terus dilakukan bekerja sama dengan kementerian terkait.
Menurut data terbaru yang dirilis Kementerian Luar Negeri Afghanistan pada Juli lalu, lebih dari 10.000 warga Afghanistan masih menjalani masa tahanan di berbagai negara, terutama di Iran dan Pakistan. Pemerintah menyatakan akan melanjutkan koordinasi untuk memastikan data pemulangan dan kondisi warga di luar negeri tetap terpantau. (Xinhua)
Penulis: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS