Pernah Dijuluki Sarjana Cendol, Warga Konawe Selatan Novi Rahayu Sukses jadi Pengusaha Warkop Mini

Evy Septiana Warsito, telisik indonesia
Minggu, 26 November 2023
0 dilihat
Pernah Dijuluki Sarjana Cendol, Warga Konawe Selatan Novi Rahayu Sukses jadi Pengusaha Warkop Mini
Salah satu bisnis Warop Mini Nuryati, di Desa Masagena, Kecamatan Konda, Konawe Selatan. Foto: Evy Septiana Warsito/Telisik

" Warkop mini dengan label Nuryati, merupakan produk UMKM milik Novi yang memiliki dua cabang outlet, salah satunya di Desa Masagena, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Warkop mini dengan label Nuryati, merupakan produk UMKM milik Novi yang memiliki dua cabang outlet, salah satunya di Desa Masagena, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.

Ketertarikan atas usaha yang diadopsi dengan nama keluarganya tersebut, berasal dari ide bisnis kafe-kafe di perkotaan dan juga program televisi kuliner, yang akhirnya konsep usaha tersebut dimodifikasi dengan menu cita rasa kampung, dan melihat tempat tinggalnya, merupakan kawasan potensial karena jarang mengusung konsep usaha warkop mini.

"Saya dulu waktu kuliah senang nongkrong di kafe perkotaan, jadi saya terinspirasi ingin buka usaha seperti di kafe Kota Kendari, namun harganya ekonomis," ujar Novi, Minggu (26/11/2023).

Baca Juga: Cerita Inspiratif, Pemilik Usaha Jus Smoothies King Qatar di Konawe Selatan

Ketika masih berkuliah, Novi mengaku pernah mencoba berbagai macam bisnis, di antaranya usaha pulsa konter, berdagang sembako, buah, es cendol, dan seiring berjalannya waktu minat dan ketertarikannya di dunia bisnis mulai berkembang.

Motivasi terbesar menjalankan usaha tersebut berawal pada saat, ia pernah diremehkan dengan sebutan Sarjana Cendol. Di mana sebagian masyarakat awam masih banyak yang beranggapan, seseorang lulusan sarjana tidak seharusnya berjualan cendol di warkop, tetapi menjadi seorang pegawai kantoran pada umumnya, sehingga kata-kata itulah yang menjadi dorongan semangat dalam dirinya untuk terus berusaha.

Meskipun sebagian orang menganggap usahanya sepele, namun menurutnya omset yang dihasilkan pada waktu itu, dalam penjualan es cendol sudah cukup menguntungkan.

Tetap semangat dan tidak menyerah, hal-hal besar membutuhkan waktu dan proses, demikianlah yang menggambarkan sosok Novi terlepas dari banyaknya pesaing usahanya, ia tetap berprinsip untuk mempertahankan rasa dan kualitas bahan-bahan premium yang dapat dijual dengan harga terjangkau.

Novi mengaku, tantangan awal dalam merintis usaha pernah dirasakan karena susahnya mencari pelanggan, di mana menurutnya produk yang ia tawarkan belum terlalu familliar di masyarakat, sehingga mempengaruhi naik turunnya pendapat usaha tersebut.

Tidak hanya itu, dalam perjalanan usaha warkopnya tersebut, ia mengaku sempat kesulitan memperoleh modal usaha.

Adapun awal merintis usaha warkop mini tersebut, ia sempat berhutang di koperasi, dengan modal usaha awal senilai Rp 30.000.000.

Baca Juga: Pria di Konawe Selatan Diduga Dihipnotis, Barang Berharga Raib Dibawa Kabur

Namun seiring berjalannya waktu, usahanya mengalami perkembangan dan memiliki beberapa cabang outlet, sehingga keuntungan menjalankan usaha warkop  tersebut sudah mampu menunjang kebutuhan sehari-hari, termasuk melunasi hutang-hutangnya.

Adapun menu yang disediakan di warkop mini tersebut antara lain aneka minuman es, capcin, tea tee, kopi susu, sosis bakar, tela-tela, bakso bakar, dan lain sebagainya, dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Omset per hari Rp 2.000.000 per outlet, dan omset puluhan juta per bulan.

"Saya berharap usaha ini bisa berkembang lagi, menu-menunya lebih lengkap lagi, apalagi sekarang lebih ingin menyerap tenaga kerja dan memberdayakan masyarakat," ujar Liska, adik Novi. (B)

Penulis: Evy Septiana Warsito

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga