Petaka Miras di Muna, Satu Warga Tewas dan Dua Luka Berat

Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 23 Mei 2021
0 dilihat
Petaka Miras di Muna, Satu Warga Tewas dan Dua Luka Berat
Jenazah korban saat di RS. Foto: Ist.

" Betul ada kejadiannya, ada yang diamankan dan ada juga korbannya "

MUNA, TELISIK.ID - Tindak pidana pembunuhan dan penganiayaan terjadi di Kabupaten Muna, Sabtu (22/5/2021) sekira pukul 20.30 Wita.

Tiga korban dalam kasus yang melibatkan ayah dan anak berinisial HD dan HS, warga Kelurahan Watoputeh, Kecamatan Watoputeh.

Adapun tiga korban yakni, KB (45) meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Raha, BD dan BS mengalami luka berat. Peristiwa itu terjadi di sebuah lontang (tempat minum) minuman keras (miras) tradisional jenis Kameko di Kecamatan Kontunaga.

"Betul ada kejadiannya, ada yang diamankan dan ada juga korbannya," kata Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho, Minggu (23/5/2021).

Sementara itu, secara detail, Kasat Reskrim Polres Muna, IPTU Hamka menerangkan, kronologis petaka yang membuat hilangnya nyawa KB dan dua rekannya yang mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam.

Peristiwa bermula pada Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 10.30 Wita, HD yang tak lain adalah security Pasar Laino menuju lontang milik Wa Gohia di Kecamatan Kontunaga untuk miras Kameko. HD miras ditemani suami pemilik lontak.

Baca Juga: Kader Jadi Tersangka Tembak Warga hingga Tewas, Gerindra Jatim Siapkan Bantuan Hukum

Pada sekitar pukul 15.30 Wita, ia turun ke Raha untuk memanggil rekannya bernama Aldi. HD kemudian mengajak Aldi kerumah Wa Gohia untuk miras. Setibanya, ternyata sudah ada enam orang yang sementara duduk melingkar dengan memutar gelas Kameko. HD dan Aldi lantas bergabung sambil memesan Kameko.

"Saat sementara miras itu, Aldi terlibat kesalahpahaman dengan salah satu yang ikut miras. HD kemudian mendampaikan," kata Hamka.

Setelah itu, HD ditegur oleh salah seorang anggota Provost Kodim 1416 Muna, Sertu Agus Salim. Keduanya lalu terlibat cekcok mulut. HD langsung mengajak Aldi untuk pulang ke rumahnya di Watoputeh.

"Tiba di rumah, HD menyuruh anaknya HS untuk pergi mengambil parang di rumah kostnya di Lampogu," ujarnya.

Setelah parang ada, HD bersama HS sekitar pukul 17.30 Wita menuju rumah Wa Gohia untuk menemui Sertu Agus Salim. Dari kejauahan HD melihat Agus Salim dan beberapa orang masih berada di rumah Wa Gohia. Tanpa panjang lebar, HD lalu mengayunkan parangnya ke arah Agus Salim.

"Parang HD berhasil direbut oleh Agus Salim. HD terjatuh di tanah dan pada saat itu melihat korban KB sudah terbaring dengan luka tusukan. Karena sudah banyak orang, HD kabur menggunakan sepeda motor. Begitu juga dengan anaknya, HS," ungkapnya.

Baca Juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas dalam Keadaan Telungkup

Setelah HD dan HS melarikan diri, Agus Salim melihat tiga korban telah bersimbah darah. KB mengalami luka tusukan di bawah ketiak kiri, BD mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kiri yang membuat usus terburai, dan BS mengalami luka robek pada lengan sebelah kiri.

"Ketiganya langsung dilarikan di RS. Oleh dokter, KB dinyatakan meninggal dunia, sementara BD langsung dirujuk ke RS Bahteramas, Kendari," sebutnya.

Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak cepat dengan menangkap para pelaku dan mengamankan barang bukti.  

"Pelaku sudah kita amankan. Dugaan sementara, motifnya kesalahpahaman," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga