Petani Kabupaten Kolaka Panen Benih Padi Nutrizinc di Tengah El Nino

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Senin, 16 Oktober 2023
0 dilihat
Petani Kabupaten Kolaka Panen Benih Padi Nutrizinc di Tengah El Nino
Petani Kabupaten Kolaka panen benih padi Nutrizinc di tengah El Nino. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

" Petani di Kabupaten Kolaka panen benih padi varietasi Inpari IR Nutrizinc yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting dalam kondisi El Nino "

KOLAKA, TELISIK.ID - Petani di Kabupaten Kolaka panen benih padi varietasi Inpari IR Nutrizinc yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting dalam kondisi El Nino yang sedang melanda Sulawesi Tenggara, Kamis (12/10/2023).

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Ada 3 penyebab terjadinya kekerdilan (stunting) pada anak yaitu anak tinggal di lingkungan yang tidak sehat, anak kurang mendapatkan makanan cukup, dan terjadinya stres pada anak akibat pola asuh yang tidak optimal.

Salah satu petani, Bayu, mengucapkan syukur karena bisa melakukan panen di tengah kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Kolaka.

"Semoga kekeringan ini bisa cepat berlalu supaya kita bisa menanam kembali tepat waktu," jelasnya.

Baca Juga: Wabah El Nino, Berdampak pada Harga Sembako di Kota Kendari

Tempat yang sama Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengungkapkan, pihaknya menyarankan petani di Kabupaten Kolaka menggunakan benih tanaman padi biofortivikasi varietas Inpari IR, dimana kandungan zinc pada varietas ini lebih tinggi dibanding varietas lainnya.

"Diketahui kandungan zinc ini sangat berperan penting dalam mencegah stunting," jelasnya.

Ia menambahkan, dalam kondisi El Nino, petani di Kolaka lakukan panen raya di Kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka seluas 144 hektare dengan produksi 5,2 ton per hektare. Sementara pertanaman perbenihan varietas kaya nutrisi pada lokasi ini kurang lebih 10 hektare.

Ia berharap padi dengan varietas ini dapat tersebar ke seluruh wilayah Sulawesi Tenggara, karena kejadian stunting dan kekurangan gizi sudah melanda beberapa kabupaten/kota.

"Produksi benih sumber terus dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Akibat El Nino, Produksi dan Kualitas Padi Petani Konda Menurun

Ia menjelaskan, benih padi varietas nutrizinc yang dihasilkan pada panen saat ini sebesar 36 ton benih yang akan disebar ke wilayah dengan potensial stunting tinggi untuk dikembangkan menjadi padi yang menghasilkan beras nutrizinc.

“Kita berharap seluruh kabupaten dan kota melalui dinas yang membidangi tanaman pangan untuk terus melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi pertanaman agar kita bisa mengantisipasi apabila ada kendala yang terjadi di lapangan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, panen raya ini juga sesuai dengan atensi dan arahan Pj Gubernur Sulawesi Tenggara pemerintah harus terus bergerak dan hadir ditengah masyarakat khususnya petani agar ketersediaan pangan tetap terjaga di tengah kondisi El Nino. (A)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga