Polisi di Korea Selatan Diwajibkan Nonton Film Dewasa untuk Misi Khusus Ini

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Selasa, 16 Maret 2021
0 dilihat
Polisi di Korea Selatan Diwajibkan Nonton Film Dewasa untuk Misi Khusus Ini
Kepolisian Korea Selatan. Foto: Repro tirto.id

" Saya melihat banyak tayangan yang provokatif yang belum pernah saya lihat sebelumnya dalam hidup saya. "

SEOUL, TELISIK.ID - Apakah Anda pernah menonton film dewasa? Ada beberapa alasan orang melakukannya. Mungkin karena kesenangan atau karena suka jalan cerita filmnya.

Tapi apapun alasannya, terkadang orang yang menonton film dewasa mendapat kecurigaan dari banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa di Korea Selatan ada polisi khusus yang bekerja setiap harinya menonton film dewasa?

Mungkin terdengar aneh, tapi mereka melakukannya bukan karena menikmati adegan dari film-film itu.

Semua yang dilakukan ternyata berkaitan dengan keamanan di negara itu.

Melansir World of Buzz, ada 16 unit polisi yang bertugas memantau film dewasa dan dibentuk oleh Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC).

Nah, tugas utama mereka yang bekerja pada unit ini adalah menonton film dewasa secara online.

Mereka beroperasi dalam 24 jam sehari.

Meski kelihatannya menyenangkan dan mudah, ternyata melihat konten semacam ini setiap hari bukanlah hal yang mudah.

Sebab dibutuhkan kesehatan mental tim dalam melakukan pekerjaan itu.

Salah satu anggota mengatakan bahwa dia tidak bisa melihat wanita dengan cara yang sama lagi setelah bekerja dan harus tetap menatap ke bawah. 

Yang lain menceritakan betapa terkejutnya dia pada hari pertama bekerja.

Baca juga: Wanita Ini Jadi Mualaf Setelah Cari Kesalahan Al-Qur'an, Begini Kisahnya

"Saya melihat banyak tayangan yang provokatif yang belum pernah saya lihat sebelumnya dalam hidup saya," kata salah satu tim polisi digital, dilansir dari Intisari.grid.id, Selasa (16/3/2021).

Lalu apa tugas utama mereka?

Ternyata tugas utama dari menonton film dewasa ini adalah terfokus pada video spycam yang diambil oleh pria nakal untuk biasanya digunakan untuk memata-matai wanita di toilet, ruang ganti, atau juga sekolah.

Selain video spycam, mereka juga berfokus pada "video balas dendam".

Artinya video dewasa yang diposting oleh mantan pacar karena kecewa setelah putus.

Biasanya polisi digital ini menyisir video tersebut di Twitter atau Youtube dan mereka mencari tagar yang relevan dalam bahasa Korea.

Jika mereka menemukan video mencurigakan, mereka akan meminta situs terkait untuk menghapusnya.

Namun jika mereka menemukannya dari situs luar negeri, mereka paling bisa hanya meminta layanan internet domestik untuk memblokirnya.

Salah satu hal menarik yang mereka lakukan adalah memiliki hotline, dimana para korban dapat memanggil mereka langsung untuk membuat laporan.

Di Korea Selatan, membuat film atau mendistribusikan video tanpa persetujuan dapat membuat seseorang dipenjara 5 tahun.

Tetapi sebagian besar orang-orang ini hanya mendapatkan denda. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga